KENDAL, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menjenguk Tarno (33), warga Desa Mlatiharjo, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang lama menderita kanker otak, pada Jumat (20/5/2022).
Risma yang datang sekitar jam 11.00 WIB bersama yayasan sosial kitabisa.com, langsung ke rumah Tarno dan disambut oleh keluarga penderita.
Risma sempat masuk ke kamar tidur Tarno, melihat kondisi anak ketiga pasangan Teguh dan Sulmi (Almarhumah) tersebut.
Setelah itu, Risma ke ruang tamu menyerahkan bantuan berupa pampers, beras, uang modal usaha dan lainnya.
“Saya berharap Mas Tarno cepat sembuh. Salah satu syarat untuk sembuh adalah bahagia. Sebab, Mas Tarno menderita sakit di otak, jadi tidak boleh berpikir keras,” kata Risma.
Risma juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, yang telah banyak membantu Tarno. Baik itu bantuan material maupun spiritual.
“Terima kasih kepada tetangga Mas Tarno, komunitas-komunitas dan organisasi sosial, pemerintah desa hingga kecamatan dan kabupaten, yang telah banyak membantu Mas Tarno,” tambah Risma.
Berawal dari sakit pusing
Tarno, sudah bertahun-tahun tinggal di Dukuh Blimbing, Desa Mlatiharjo Patean, bersama kakaknya, Mistam (38).
Sementara Teguh, bapaknya tinggal bersama istri barunya dan kakak perempuannya ikut sang suami.
Sebelum sakit, Tarno membantu Mistam berjualan pulsa dan bensin eceran.
“Hasil dari jualan itu, untuk makan sehari-hari kami berdua,” kata Mistam.
Mistam yang setia merawat Tarno, mengaku kasihan dengan adiknya tersebut.
Sebab, hanya bisa rebahan. Jika diajak bicara, jawabnya agak lama dan suaranya sangat pelan.
Tangannya juga sering gemetaran.
“Badannya kurus. Saya sangat sedih, kalau melihat dik Tarno,” ujar Mistam.
Mistam menuturkan, Tarno sudah 1 tahun menderita kanker otak. Awalnya, sekitar bulan April 2021, Tarno merasakan pusing.
Lalu diperiksakan ke dokter yang ada di desanya. Oleh dokter, Tarno diberi obat dan vitamin.
Meskipun obat sudah habis diminum, namun Tarno masih mengaku pusing.
“Kemudian ia saya periksakan lagi ke dokter lain. Di dokter yang baru itu, adik saya juga diberi obat yang jenisnya sama dengan obat yang diberikan oleh dokter pemeriksa pertama tersebut. Adik saya masih tetap sering pusing,” tambah Mistam.
Suatu hari, kata Mistam, Tarno saat menunggu kios pulsa dan bensin eceran mengaku kepalanya pusing.
Tak lama kemudian ia pingsan. Oleh Mistam, adik ragilnya itu dibawa ke puskesmas.
“Dokter puskesmas menyarankan agar dibawa ke rumah sakit. Kemudian, saya membawa adik saya ke RSI Weleri,” aku Mistam.
Setelah diperiksa di RSI, Tarno diperbolehkan pulang daengan diberi obat.
Tiga hari kemudian, setelah obat habis, Tarno disuruh kembali ke RSI untuk kembali diperiksa.
Setelah kepalanya di-scan, dicurigai ada yang tidak beres.
“Lalu kami bawa ke RS Dokter Kariadi Semarang. Kemudian dijadwalkan untuk operasi, dan 2 Minggu kemudian, tepatnya 10 Mei 2021, Tarno menjalani operasi di kepalanya,” ucap Mistam.
Setelah operasi, Tarno kemudian diminta untuk kemoterapi. Tapi, tidak berani karena kondisi tubuhnya masih lemah.
Tarno akhirnya pulang ke rumah. Seminggu setelah di rumah, ia harus menjalani perawatan lagi di RS Kariadi.
“Tarno, juga pernah selama 35 hari disinar. Jadi setiap hari kami bolak-balik dari rumah ke RS Kariadi. Untung ada bantuan ambulans gratis dari masyarakat,” ujar Mistam.
Mistam mengatakan, kini adiknya sudah kembali ditangani oleh dokter syaraf di RS Kariadi.
Sebentar lagi akan kembali menjalani operasi, untuk membersihkan infeksi yang masih ada. Sebab, saat ini, Tarno, masih sering kejang.
“Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih kepada Bu Menteri, kitabisa.com, dan masyarakat yang sudah membantu adik kami. Semoga Tuhan, membantu kebaikan semuanya,” kata Mistam.
Sementara itu, kepala desa Mlatiharjo, Muthohar mengaku, kalau pihaknya sudah tahu kalau Tarno sakit kanker otak.
Dirinya secara pribadi dan kepala desa juga sudah membantu salah satu warganya itu.
“Ia pemuda yang baik. Saya sudah meminta kepada masyarakat, supaya bisa membantu Tarno. Baik materi maupun doa,” kata Muthohar.
https://regional.kompas.com/read/2022/05/20/171238078/setelah-menengok-penderita-kanker-otak-di-kendal-risma-dia-harus-bahagia