Salin Artikel

Gawe Rapah untuk Mempererat Kembali Kerukunan di Mareje

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Masyarakat Desa Mareje bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar gawe rapah untuk mempererat kebersamaan dan kerukunan masyarakat di desa itu, Rabu (18/5/2022).

Dalam kegiatan tersebut, dibacakan ikrar sopoq tundun atau satu keturunan yang dipandu oleh wali paer atau tokoh masyarakat Kabupaten Lombok Barat, Lalu Anggawa Nuraksi. Ikar tersebut menyatakan bahwa masyarakat satu keturunan sehingga perlu menjaga kebersamaan dan kerukunan.

Dengan begitu, konflik masyarakat Desa Mareje yang dipicu kesalahpahaman tidak terulang lagi.

Pada kesempatan itu, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengajak masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan kedamaian di wilayah Lombok Barat dan tetap menjaga kerukunan dalam menjalankan kehidupan.

Manurut Fauzan, dengan kerukunan dan kedamaian, masyarakat akan semakin maju dan berkembang. Selain itu, pembangunan di Kabupaten Lombok Barat juga akan berjalan dengan lancar.

"Marilah kita menjaga kedamaian dan kerukunan agar kita bisa sejahtera," kata Fauzan dalam sambutannya.

Bupati dua periode itu mengatakan, acara hari ini merupakan simbol kerukunan di tanah Mareje.

"Tentu ini menjadi simbol kerukunan dan kebersamaan masyarakat untuk meraih masa depan yang lebih baik lagi. Tentu ini seperti yang tertuang dalam ikrar sopoq tundun yang dipandu wali paer Lombok Barat tadi," kata Fauzan.

"Jadi ada tiga ekor sapi kita potong, sapinya ada dari desa, pemerintah kabupaten, di sini masyarakat makan bersama," kata Muhsin.

Muhsin berharap, kegiatan tersebut dapat menghilangkan rasa dendam, rasa iri dan masyarakat dapat bersatu kembali dengan menjaga kerukunan.

"Mari kita kubur dalam-dalam rasa dendam itu, dan mari kita hidup rukun bersama kembali seperti semula," ungkap Muhsin.

Hadir dalam acara tersebut yaitu Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kapolda NTB Irjen Djoko Purwanto, Dandrem 162/WB Lalu Rudy Irham Srigede dan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.

Sebelumnya diberitakan, konflik warga antardua dusun di Desa Mareje pecah pada malam Lebaran, Minggu (1/4/2022) malam. Konflik itu dipicu oleh kesalahpahaman.

Saat itu, iring-iringan pawai yang diikuti oleh beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakkan petasan di depan kandang sapi milik Rahim alias Amaq Runa di Dusun Ganjar.

Hal tersebut membuat Rahim menegur para pemuda itu dan mengakibatkan terjadi keributan.

Peristiwa tersebut kemudian berlanjut kembali pada Selasa (3/5/2022) malam. Terjadi aksi pengrusakan enam unit rumah di kantor sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di Dusun Ganjar.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/18/125717978/gawe-rapah-untuk-mempererat-kembali-kerukunan-di-mareje

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke