Salin Artikel

11 Sapi di Lampung Positif PMK, Disnakeswan Telusuri Asal Penyakit

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 11 ekor sapi di Lampung dinyatakan positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Instansi terkait masih menelusuri asal PMK tersebut. Pasalnya, sapi yang terinfeksi PMK berasal dari peternakan di Lampung, bukan kiriman dari daerah lain.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung Lili Mawarti membenarkan ada 11 ekor sapi yang telah dinyatakan positif terjangkit PMK.

"Iya benar, ada 11 ekor sapi yang telah terkonfirmasi terjangkit PMK setelah sampelnya diuji di laboratorium," kata Lili ditemui usai rapat koordinasi lintas sektoral di Swiss-Bell Hotel, Selasa (17/5/2022).

11 sapi tersebut berasal dari dua kabupaten yaitu enam ekor di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan lima ekor di Kabupaten Mesuji.

Untuk enam ekor sapi di Kabupaten Tulang Bawang Barat berasal dari sejumlah peternakan di Tiyuh (desa) Mulya Jaya, Kecamatan Gunung Agung.

"Enam ekor ini didapatkan dari jumlah populasi 486 ekor dan 1.500 ekor kambing," kata Lili.

Sedangkan lima ekor sapi dari Kabupaten Mesuji berasal dari satu peternakan di Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang dengan populasi 202 sapi dan 1.769 kambing.

Menurut Lili, hingga saat ini belum diketahui asal PMK yang telah menjangkiti sapi-sapi di dua kabupaten tersebut.

"Itu sapi milik peternak, bukan sapi kiriman dari wilayah lain. Kami masih melakukan tracing untuk hal ini," kata Lili.

Lili menambahkan, kondisi sebelas sapi tersebut sudah mulai membaik dan pihaknya masih memantau kondisi sapi-sapi tersebut.

"Kita masih menunggu vaksin dari Kementerian Pertanian. Nanti sapi yang sehat yang akan divaksinasi, sedangkan yang sakit diberikan vitamin, antibiotik dan pakan yang baik," kata Lili.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/17/134909578/11-sapi-di-lampung-positif-pmk-disnakeswan-telusuri-asal-penyakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke