Salin Artikel

Pasar Hewan Terbesar di Lumajang Ramai Pedagang, Sepi Pembeli karena PMK

Seperti biasa, setiap hari Jumat usai shalat Jumat Pasar Patok yang merupakan pasar hewan terbesar di Kabupaten Lumajang itu pasti dipadati pedagang sapi.

Sore tadi, hingga pukul 16.00 WIB lalu lalang pedagang sapi di Pasar Patok terpantau tetap ramai meski beberapa hari terakhir Kabupaten Lumajang diguncang wabah PMK.

Sayangnya, banyaknya pedagang sapi yang datang tidak sebanding dengan minat warga yang hendak membeli sapi.

Darsun, koordinator pengelola Pasar Patok mengatakan perdagangan sapi mengalami penurunan sebanyak 25 persen.

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran adanya kebijakan membeli sapi dari daerah yang terkonfirmasi berstatus wabah.

"Pasarnya sekarang cuma ramai pedagang. Pembeli dari luar kota sepertinya mulai takut datang, mungkin mereka juga khawatir kalau beli sapi dari sini akan kena penyekatan di daerahnya," kata Darsun di Pasar Patok Lumajang, Jumat (13/5/2022).

Darsun menambahkan sebelum PMK mewabah di Lumajang, dalam satu kali waktu pasaran, aktivitas jual beli sapi bisa lebih dari 200 ekor. Namun pasaran kali ini hanya terdapat 149 karcis retribusi yang dikeluarkan.

"Biasanya itu kan banyak yang dari luar kota seperti Surabaya dan Malang yang datang tapi sekarang sudah tidak boleh jadi berkurang," tambahnya.

Sementara, Niam salah satu pedagang sapi asal Kecamatan Kunir mengatakan kondisi tersebut sangat merugikan pedagang seperti dirinya.

Selain tidak bisa kirim sapi ke luar kota, Niam juga dihantui rasa khawatir jika kondisi ini terus bertahan sampai hari raya Idul Adha kerugian yang dialaminya akan semakin besar.

"Kalau peternak masih bisa ditahan sebentar sampai normal baru dijual, tapi kalau pedagang kan uangnya harus diputar," ungkapnya.

Sekedar diketahui, jumlah sapi yang terpapar PMK di Kabupaten Lumajang sebanyak 398 ekor dan 7 di antaranya mati.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/14/082535778/pasar-hewan-terbesar-di-lumajang-ramai-pedagang-sepi-pembeli-karena-pmk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke