Salin Artikel

Sosok Penculik 10 Anak di Bogor, 3 Kali Masuk Penjara hingga Terlibat Kasus Terorisme, Densus 88 Turun Tangan

Ia diamankan karena telah menculik 10 anak laki-laki dengan rentang usia 10 tahun hingga 14 tahun.

Setelah ARA ditangkap, polisi berhasil menyelamatkan para korban yang berada di salah satu kawasan di Senayan, Jakarta.

Dari penangkapan ARA, polisi berhasil menyitas barang bukti berupa ponsel, motor, pakaian, helm hingga tas hitam bertuliskan Polda Metro Jaya.

Hasil penyelidikan semnetara menyatakan jika ARA sudah tiga kali masuk penjara.

Ia juga sudah dua kali menjalani hukuman pidana mengenai kasus terorisme dan satu kali untuk kasus penipuan. Tak hanya itu. Ia juga pernah mengikuti pelatihan di Poso selama tujuh bulan.

"Dua kalinya menjalani hukuman pidana mengenai kasus terorisme dan yang bersangkutan juga pernah mengikuti pelatihan di Poso selama 7 bulan," kata AKBP Iman Imanuddin dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor, Kamis (12/5/2022).

Karena pernah terlibat dengan kasus terorisme, Polres Bogor melibatkan Densus 88 Mabes Polri.

"Kami akan bekerja sama dengan Densus 88 untuk melakukan pendalaman dan pengembangan terhadap permasalahan ini," kata AKBP Iman Imanuddin.

Berprofesi buruh harian lepas dan baru keluar penjara

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan mengatakan ARA diketahui bekerja sebagai buruh harian lepas.

Ia juga baru keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunungsindur pada Februari 2022.

"Bulan Februari kemarin tersangka baru keluar dari Lapas Gunung Sindur. Dari pengakuan tersangka itu tiga kali keluar masuk lapas Gunungsindur duanya tindak pidana terorisme, satunya keterangan yang bersangkutan terkait perkara penipuan," kata AKP Siswo DC Tarigan.

Untuk motif pelaku penculikan lebih dari 10 anak di sekitar Jabodetabek ini, sementara ini masih dalam pendalaman.

"Kalau tujuan, sementara dari tersangka belum kami gali untuk motifnya," kata AKP Siswo DC Tarigan.

Ia mengatakan pelaku sempat melawan dengan berusaha menabrak polisi saat akan ditangkap.

"Iya, melawan petugas, berusaha menabrak petugas yang mengamankan," kata AKP Siswo. Akibatnya polisi terpaksa menembak kaki pelaku.

Korban diajak tidur di masjid

Ayah korban, Rizal Nasution mengaku bersyukur saat ini anaknya telah kembali ke rumah dalam kondisi sehat.

Menurutnya, putranya mengaku tak mendapat tindakan kekerasan dari pelaku.

Hanya saja, Rizal yakin bahwa sosok pembawa kabur anaknya itu berniat menculik.

"Memang diculik. Jadi anak saya ditinggal aja ditempat dan bukan melarikan diri. Tidak ada tindakan kekerasan dari si penculik," paparnya.

Bahkan, Rizal memaparkan pria yang membawa kabur anaknya itu adalah pribadi yang baik.

"Kata anak saya itu penculiknya baik. Penculik meminta anak saya memanggil dengan panggilan abi," tuturnya.

Selama dibawa kabur, Rizal membeberkan, anaknya diajak keliling menggunakan sepeda motor.

"Kalau motif saya belum tahu, dan anak saya tidak cerita mau dijadikan apa," jelasnya.

"Namanya anak kecil, anak saya tidak tahu Jakarta, pokoknya dia diajak keliling, kalau malam tidur di masjid dan paginya berangkat lagi," sambungnya.

Kendati demikian, Rizal menegaskan, saat ini anaknya dalam kondisi sehat.

"Kondisi anak saya sehat, tidak ada kurang satu pun, mudah-mudahan ke depan kondisinya semakin membaik," ungkapnya.

Korban adalaha FF (11), warga Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Ia dilaporkan hilang setelah olahraga di sekitar rumahnya pada Mingg (9/5/2022).

FF berhasil ditemyukan selamat di kawasan Jakarta dengan 9 korban lainnya pada Selasa (10/5/2022).

Sampai Kamis (12/5/2022), korban masih dalam penanganan trauma healing oleh tim psikolog karena trauma yang dialami.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Korbannya 10 Bocah, Penculik Anak di Bogor Nekat Melawan Hingga Berusaha Tabrak Polisi

https://regional.kompas.com/read/2022/05/13/102500378/sosok-penculik-10-anak-di-bogor-3-kali-masuk-penjara-hingga-terlibat-kasus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke