Diduga, limbah itu dialirkan sebuah restoran yang berada tak jauh dari SDN 1 Labuan Bajo itu. Rumah makan mewah itu berada di atas ketinggian dari kota Labuan Bajo.
Setiap hari, baik siang maupun malam, limbah dari rumah makan itu dialirkan ke got yang keluar di saluran kota, tepat di samping SDN 1 Labuan Bajo.
Sementara gedung SDN 1 Labuan Bajo hanya berjarak lima meter dari got tempat limbah itu dialirkan.
Kepala SDN 1 Labuan Bajo Elisabeth Ferti Loyola menuturkan, bau busuk dari pembuangan limbah tersebut sangat menganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
"Sudah lama kami merasakan dampak bau busuk dari limbah yang kita tidak tahu dari mana sumbernya. Bau dari limbah itu sangat menganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah kami," tutur Elisabeth saat ditemui Kompas.com di SDN 1 Labuan Bajo, Selasa (10/5/2022) siang.
Ia mengatakan, yang sangat terganggu dengan bau busuk limbah itu adalah siswa kelas enam dan guru. Ruang kelas enam berbatasan langsung dengan got pembuangan limbah itu.
"Mereka yang sangat terganggu dari bau limbah itu. Kalau lagi les, pas limbahnya dibuang lagi, bau busuk sangat tajam. Jadinya anak-anak dan guru harus keluar kelas. Kalau tidak, bisa pusing karena baunya terlalu busuk. Ada siswa kami yang sampai pusing dan muntah karena bau limbah, ini terlalu sadis," ungkapnya.
Elisabeth mengaku sudah meminta seorang guru agar menyampaikan keluhan terkait limbah itu kepada ketua RT setempat. Ia berharap, keluhan itu bisa disampaikan kepada pihak berwenang.
Namun, hingga sekarang, bau menyengat tetap dan terus menganggu proses KBM di sekolah ini.
"Harapan kami kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk bisa mengatasi persoalan ini. Kami sudah cukup lama terganggu dengan bau busuk limbah ini," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat Sebastianus Wantung mengaku, belum mendapatkan pengaduan dari masyarakat sekitar terkait pembuang limbah dari salah satu rumah makan mewah itu.
"Ini sebagai informasi buat kami. Kita sudah terjunkan tim untuk mengecek kondisi dan dampaknya bagi lingkungan sekitar," kata Sebastianus saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2022).
Ia mengatakan, limbah dari rumah makan dan restoran itu tidak boleh dibuang sembarangan karena berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.
"Bagaimana nanti hasil temuan tim di lapangan, kita akan panggil pemiliknya. Itu tidak boleh apalagi sudah menganggu kenyamanan masyarakat sekitar," katanya.
Dibuang malam hari
Berdasarkan pantauan dan penelusuran Kompas.com selama sepekan terakhir, pihak rumah makan membuang limbah pada malam hari. Mereka membuang limbah itu sekitar pukul 22.00 Wita, tepat setelah rumah makan itu tutup.
Di saat yang sama, bau busuk dan menyengat mulai tercium di Jalan Rabat yang bersebelahan dengan rumah makan itu. Semua orang yang lewat di jalan itu hingga di depan jalan kota Labuan Bajo mulai tidak nyaman karena bau yang tidak sedaap itu.
Di jalan, tepat di batas tembok SDN 1 Labuan Bajo, limbah itu merembes dan menggenang ke badan jalan. Sebagian limbah itu langsung masuk ke saluran kota Labuan Bajo.
Kondisi itu berlangsung setiap malam. Limbah itu mengalir begitu lama. Warnanya hitam pekat.
Hingga siang hari, limbah itu pun tetap mengalir meskipun sedikit. Begitu pula di depan fondasi pagar sekolah, masih ada genangan limbah yang merembes dari got.
Manajer Rumah Makan TL Labuan Bajo Hotman Limbong berjanji akan mengecek kondisi itu.
"Nanti saya cek dulu," katanya singkat via WhatsApp.
Hotman tidak menjawab pertanyaan Kompas.com terkait keberadaan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di restoran tersebut. Ia juga tak menjelaskan alasan limbah dari restoran itu dibuang sembarangan ke saluran kota Labuan Bajo.
https://regional.kompas.com/read/2022/05/11/080605578/bau-busuk-limbah-restoran-ganggu-belajar-mengajar-sd-di-labuan-bajo-siswa