Salin Artikel

Idul Fitri di Aceh, Menyambung yang Terputus Setelah 2 Tahun

Sebelum waktu shalat tiba, Arinal mengajak semua anggota keluarganya untuk berfoto bersama. Tentu saja, Masjid Raya Baiturrahaman sebagai latar pemandangannya. Klik..klik.. berbagai gaya ditunjukkan, senyum terus mengembang.

“Betul, bahagia sekali rasanya hari ini, terasa sangat berbeda dari lebaran tahun lalu, bisa berkumpul dengan keluarga, Alhamdulillah dengan situasi yang cukup aman, tanpa cemas akan ancaman pandemic, tapi tetap menjaga kesehatan,” jelas Arinal, saat ditanya Kompas.com, Senin (2/5/2022).

Arinal bekerja di Pengadilan Agama Kota Batam.

Dia hanya dapat bertemu keluarga di Banda Aceh setahun sekali, saat hari raya Idul Fitri.

“Tahun lalu ada pulang tapi sebentar, dan itupun diwarnai rasa cemas dan tidak nyaman. Pokoknya beda dengan tahun ini, apalagi waktu libur cukup panjang. Alhamdulih bersyukur, semoga pandemi segera berakhir,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Aulia (28). Warga Banda Aceh yang kini menentap di Medan, Sumatera Utara.

Menurut Aulia, berlebaran di Aceh adalah hal yang menyenangkan, apalagi tahun ini sudah ada kebebasan untuk mudik.

“Walau jarak antara Aceh dan Sumut tak terlalu jauh, tapi kalau suasana mudik seperti tahun lalu tidak nyaman, ya tidak asyik juga, ada rasa takut-takut gitu,” ujarnya.

Setiap shalat Id, Masjid raya selalu disesaki warga, entah itu saat masih pandemi Covid-19 atau tidak.

“Suasana dan rasa saja yang membedakan shalat tahun ini dengan shalat tahun lalu. Tahun ini lebih membahagiakan,” aku Aulia.

Sejak bangunan masjid dipugar dan wajahnya terus dipercantik, Masjid Baiturrahman kerap menjadi tujuan utama bagi setiap orang yang berkunjung ke Aceh.

Kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman Saifan mengatakan, pihaknya kini terus membenahi segala fasilitas yang masih kurang dan mulai rusak.

“Terutama fasilitas kamar mandi dan toilet, ini demi kenyamanan Jemaah,” ujar Saifan.

Menyambung yang terputus, menghimpun yang terserak, sepertinya itulah suasana Idul Fitri tahun ini yang dirasakan warga.

Usai shalat, warga tak langsung pulang ke rumah, melainkan duduk santai dan berfoto bersama mengabadikan kebahagiaan bisa berkumpul bersama yang disaksikan Masjid Baiturrahman.

Dalam shalat Idul Fitri di Masjid Baiturrahman tadi pagi, Prof Syahrizal Abbas yang merupakan dosen Universitas Islam Negeri Ar- Raniry Banda Aceh bertindak sebagai khatib.

Dalam khutbahnya, dia mengajak warga bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan Allah SWT, sehingga hari lebaran tahun ini, lebih longgar berkumpul bersama keluarga dan merayakan idul fitri bersama.

Khatib juga mengingatkan tiga hal kepada Jemaah, yakni; pertama, umat muslim dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk mengulurkan tangan, saling memaafkan. Pemaafan yang dilakukan semata-mata karena Allah dan rasa ikhlas yang muncul dari hati sanubari.

Kedua, rajut kembali tali silaturrahmi dengan saling berkomunikasi sesama muslim, karena silaturrahmi akan memperkuat ukhuwah islamiyah.

Ketiga, kunjungi orangtua dan atau berkomunikasilah dengan mereka dan minta maaflah. Sekiranya orangtua sudah berpulang ke rahmatullah siarahilah kuburnya dan berdoalah.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/02/143333878/idul-fitri-di-aceh-menyambung-yang-terputus-setelah-2-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke