Salin Artikel

Shalat Idul Fitri di Gumuk Pasir, Obat Rindu 2 Tahun Pandemi...

Dari pengamatan Kompas.com sejak pukul 06.00 WIB sudah berdatangan dari berbagai penjuru.

Mereka lalu menggelar sajadah di shaf yang sudah diatur oleh panitia, suara takbir terus berkumandang mengiringi langkah para jemaah.

Sudah 2 tahun kawasan ini tidak melaksanakan shalat Idul Fitri karena pandemi Covid-19.

Momentum hari ini, menjadi obat rindu.

"Senang sekali, obat rindu setelah 2 tahun tidak shalat di Gumuk pasir. Bisa berkumpul dengan keluarga dan tetangga di sini seperti sediakala," kata Warga Kretek, Suryadi ditemui Kompas.com sesuai shalat.

Bersama keluarganya, Suryadi melanjutkan perjalanan pulang dan akan bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga.

Terakhir shalat Idul Fitri di sini dilakukan tahun 2019.

Warga lainnya, Diah Kamilasari, yang mudik dari Bekasi ke rumah neneknya di kawasan Kretek, Bantul mengakui, shalat di Gumuk Pasir momentum yang ditunggu setiap tahunnya, tetapi karena 2 tahun mengalami Pandemi tidak ada shalat Idul Fitri di Kawasan Gumuk Pasir.

"Soalnya kalau di sini unik, karena shalatnya unik disini kan shalatnya di pasir, biasanya di masjid," kata Diah.

"Rindu kampung halaman (setelah dua tahun tidak mudik). Selama dua tahun tidak shalat di sini rindu sih," ucap perempuan 22 tahun ini.

Setelah tak mudik, momentum hari ini dimanfaatkan sekaligus untuk menikmati liburan di kawasan Gumuk Pasir.

Diah pun sempat berfoto bersama keluarganya setelah shalat Idul Fitri.

Pimpinan Muhamadiyah Kretek, Suhardi mengatakan antusias warga ikut shalat Idul Fitri di Kawasan Gumuk Pasir.

Total ada lebih dari 5351 jemaah melaksanakan shalat hari ini.

Pihaknya sudah mempersiapkan selama 2 bulan terakhir shalat Idul Fitri.

Protokol kesehatan tetap dikedepankan saat melaksanakan shalat Idul Fitri hari ini.

"Syukur Alhamdulillah untuk tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran shalat ID seperti sebelum pandemi," kata Suhardi.

"Kita juga bersyukur Alhamdulillah, sudah dinanti warga kami khususnya di Parangtritis bisa shalat ID karena ini salah satu anugrah yang luar biasa," kata dia.

Imam dan khatib shalat Idul Fitri di Kawasan Muhammad Jamaluddin Ahmad mengatakan, dirinya bersyukur bisa shalat Idul Fitri kembali dilaksanakan.

Diakuinya protokol kesehatan tetap dijalankan para jemaah.

"Lihat semua jemaah disiplin (protokol kesehatan) dengan baik, artinya meskipun kita bergembira karena ini untuk yang pertama setelah dua tahun tetapi kesadaran jemaah tinggi," kata Jamaluddin.

"Artinya mereka mensyukuri tetapi tidak lupa diri" kata dia.

"Dalam konteks puasa yang sudah 30 hari kita lakukan ini kemudian menjadi mandrasah menjadi pusat pengglembengan, pendadaran kita lebih siap menghadapi kehidupan sesungguhnya," kata Jamaluddin.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/02/101541778/shalat-idul-fitri-di-gumuk-pasir-obat-rindu-2-tahun-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke