Pasangan pendulang emas tradisional tersebut ialah Brenda Wenehen (18) dan Egianto Fatmil (23).
Terseret arus banjir
Melansir Antara, peristiwa itu bermula ketika keduanya mendulang butiran emas selama berhari-hari.
Kemudian, keduanya memutuskan untuk pulang ke Timika dengan menyeberangi sungai di Mile 28.
Namun malang, keduanya terseret arus banjir pada Senin (18/4/2022).
Sehari setelah kejadian tersebut, keluarga korban bernama Yosep Temurubun melaporkan bahwa suami istri tersebut hilang.
Laporan itu disampaikan pada Kantor SAR Timika, Selasa (19/4/2022).
Sang istri ditemukan tewas
Menerima laporan, tim melakukan pencarian.
Sang istri yang bernama Brenda Wenehen ditemukan di Mile 25 dalam kondisi meninggal dunia, Selasa (19/4/2022).
Jasad korban dievakuasi ke RSUD Mimika dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum SP1 Timika, Rabu (20/4/2022) pagi.
"Kami akan memperluas area pencarian mulai dari Mile 28 sampai ke muara Pelabuhan Poersite dengan estimasi waktu pencarian tiga hingga empat jam," kata Syahril, seperti dikutip dari Antara.
Pada Rabu (20/4/2022) sekitar pukul 10.35 WIB, Egiano ditemukan tak jauh dari lokasi sang istri ditemukan sebelumya.
Saat ditemukan, Egiano dalam kondisi tak bernyawa.
"Tim SAR gabungan bersama masyarakat yang ikut bergabung melakukan pencarian dengan berjalan kaki di daratan pinggir sungai menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia di sekitar Mile 24," tutur dia.
Jenazah korban lalu dievakuasi ke RSUD Mimika untuk diserahkan ke keluarga.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Irsul Panca Aditra | Editor: Andi Hartik) Antara
https://regional.kompas.com/read/2022/04/22/130558778/kisah-suami-istri-di-mimika-berhari-hari-mendulang-emas-keduanya-tewas-usai