Salin Artikel

Ojol yang Uang Tabungannya Rp 65 Juta Lenyap Ternyata Belum Lapor Polisi

SEMARANG, KOMPAS.com - Beberapa waktu yang lalu ramai diperbincangkan seorang ojek online (ojol) di Kota Semarang yang diduga menjadi korban penipuan online dengan kerugian Rp 65 juta.

Korban bernama Irwanuari Kiswanto. Dia bertempat tinggal di Sembungharjo, Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Korban mengaku sudah melaporkan kasus dugaan penipuan itu kepada polisi, tetapi belum ada kabar dari pihak kepolisian sampai saat ini.

Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor Kota Besa (Polrestabes) Semarang AKBP Donny Sardo mengatakan bahwa yang bersangkutan itu hanya membuat pelaporan pemblokiran rekening. 

"Setelah dicek, kemarin yang bersangkutan hanya membuat surat pemblokiran rekening," kata Donny saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (22/4/2022).

Sampai saat ini, lanjut Donny, yang bersangkutan belum membuat surat pengaduan kepada polisi soal kasus dugaan penipuan tersebut. 

"Yang bersangkutan tidak membuat surat pengaduan," papar dia. 

Kronologi kejadian dugaan penipuan tersebut bermula pada Selasa (19/4/2022) sekitar pukul 11.44 WIB. Saat itu, korban mendapatkan panggilan melalui aplikasi WhatsApp. 

Saat itu, dia hendak mengantar penumpang dari Menoreh menuju Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes). 

"Penelepon itu menggunakan nomor 1(401)777-7910. Dia mengaku dari bank," papar dia. 

Seingatnya, sudah dua kali mendapatkan telepon dari nomor yang tak dikenalnya itu.

Namun, pada panggilan yang ketiga Irwanuari mengangkat panggilan tersebut. 

"Kebetulan kan saya sudah selesai mengantar penumpang ya," ujar dia.


Saat itu, pelaku melancarkan aksinya. Dia mengirimkan sebuah link dengan alasan untuk melihat poin di bank yang Irwanuari pakai. 

"Akhirnya, saya klik link itu dan langsung terkoneksi ke akun mobile banking saya," papar dia.

Saat itu, dia mengaku seperti terhipnotis. Dia hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh penelepon tersebut. 

"Setelah itu, saya memberikan kode one time password (OTP) kepada penelepon itu. Saya benar-benar tak sadar," imbuh dia. 

Setelah menguras habis tabungan di Bank BRI milik Irwan, penelepon itu melanjutkan aksinya dengan menguras isi tabungan milik Irwan di Bank BCA.

"Kalau ditotal yang ada di Bank BRI Rp 31 juta dan di Bank BCA Rp 34 juta, berarti total ada Rp 65 juta," kata dia.

Saat ini, Irwan benar-benar terpukul. Dia hanya sanggup bercerita kepada istrinya karena harus membayar uang pinjaman bank yang belum pernah dia gunakan.

"Sekarang tak punya tabungan. Cita-cita kami membangun rumah sederhana juga gagal. Tabungan itu adalah jerih payah saya selama tujuh tahun menabung," papar dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/22/112356378/ojol-yang-uang-tabungannya-rp-65-juta-lenyap-ternyata-belum-lapor-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke