Salin Artikel

Menanti Polisi Ungkap Penyebab dan yang Bertanggung Jawab atas Robohnya Alfamart Gambut hingga Tewaskan 5 Orang

Kepala Bidang Humas Polda Kalsel Kombes M Rifa'i mengatakan, identifikasi lima korban dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin selama dua hari.

"Identifikasi dilakukan di ruang forensik RSUD Ulin Banjarmasin dengan cara pemeriksaan sidik jari, pencocokan data melalui KTP, konfirmasi terhadap keluarga, dan teman korban melalui pakaian maupun aksesoris yang dikenakan korban," jelasnya, Rabu (20/4/2022).

Untuk diketahui, dalam peristiwa itu ada 14 orang yang tertimpa reruntuhan bangunan, di mana sembilan orang selamat dan lima orang tewas.

Cari penyebab Alfamart roboh

Rifa'i mengatakan, saat ini Polda Kalsel tengah fokus mencari tahu penyebab ambruknya gedung berlantai tiga itu dengan mendatangkan tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur.

Penyidik dari Polda Kalsel juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Termasuk memeriksa manajemen Alfamart dan warga di sekitar lokasi kejadian.

"Hingga saat ini sudah dua orang kita ambil keterangannya dari pihak manajemen dan dua orang dari korban," jelasnya.

Dari keterangan yang dihimpun Polda Kalsel dari dua korban, sebelum bangunan ambruk, terdengar dentuman yang cukup keras.

Adapun pihak manajemen Alfamart mengakui bangunan sudah berusia lebih dari 10 tahun.

"Suara dentuman itu kita duga dari patahan konstruksi. Sementara keterangan dari Alfamart, bangunan tersebut berumur lebih dari 10 tahun dan berada di lahan gambut," ujar dia.


Dugaan penyebab Alfamart ambruk

Kapolda Kalsel Irjen Rikwanto sempat menduga penyebab ambruknya Alfamart karena bangunan itu sudah rapuh karena termakan usia.

Dia menyebut bangunan berlantai tiga itu sudah berusia 20 tahun.

Selain bangunan yang berusia tua, Rikwanto juga menduga bahwa banjir menjadi salah satu penyebab bangunan ambruk hingga memakan korban jiwa.

Adapun wilayah tersebut sering tergenang banjir hingga mengakibatkan fondasi keropos dan tidak kuat menahan beban bangunan.

"Hal ini mengakibatkan fondasi yang ada di bawahnya mengalami kerusakan dan rapuh. Jadi, tidak sekuat ketika awal dibangun," ujar Rikwanto kepada wartawan, Senin (18/4/2022) malam, di lokasi kejadian.

Namun, untuk memastikan dugaan tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan yang melibatkan tim forensik.

Analisis 

Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra menduga,  Alfamart Gambut tidak didesain untuk bangunan tiga lantai.

"Secara struktural sepertinya bangunan tidak memenuhi desain untuk bangunan tiga lantai. Bisa bermasalah pada struktur bawah (fondasi) atau struktur atas (balok-balok dan kolom-kolomnya)," ujar Ashar, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Dia juga menjelaskan terkait hubungan bangunan yang berdiri di lahan banjir dan dampaknya terhadap fondasi.

Ashar mengatakan, lahan banjir berisi tanah endapan.

Biasanya, tanah endapan adalah tanah lunak dan tidak mempunyai daya dukung yang baik.

"Jadi secara awam, sebenarnya bukan fondasinya yang rusak, namun tanahnya yang tidak mampu mendukung beban. Dampaknya sama saja bangunannya tidak aman. Namun ini kondisi analisis secara umum," jelasnya.

Terkait dengan bangunan yang sudah berusia 20 tahun, Ashar menilai usia itu belum terlalu lama.

"Biasanya, bangunan direncanakan mempunyai usia layak selama sekitar 40 tahun," ungkapnya.

"Saya tidak bisa mengatakan layak atau tidak karena belum ada uji kelayakannya," ujar Ashar menambahkan. (Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi)

https://regional.kompas.com/read/2022/04/21/023000078/menanti-polisi-ungkap-penyebab-dan-yang-bertanggung-jawab-atas-robohnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke