Salin Artikel

Aksi Massa Berujung Beringas, Ahli Ungkap Pemicu Seseorang Mudah Ikut-ikutan Emosi

KOMPAS.com - Sejumlah massa di Desa Pancasila, Poso, membakar sebuah mobil Toyota Fortuner yang telah menabrak dua warga hingga tewas, Selasa (19/4/2022).

"Korban tabrak seorang pengendara perempuan dan pekerja jalan meninggal dunia. Akibat kejadian itu, massa yang marah membakar mobil Fortuner tersebut. Untuk sopir dan keluarganya berhasil diamankan dan selamat dari amukan massa," ungkap Kapolsek Pamona Timur Iptu Jufri Lawendatu, Rabu (20/4/2022).

Dari penyelidikan sementara, pengemudi mobil yang bernama Samsul Rizal (45), warga Desa Labora, Kecamatan Bahodopi.

Kontrol diri di tengah aksi massa

Menurut dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma (USD) Drs. R. Budi Sarwono, M.A, sekaligus pakar hipnoterapi, seorang individu di tengah aksi massa berpotensi "kehilangan" jati diri dan memakai kepribadian kelompok.

"Jika ia berada di tengah sebuah kelompok yang beringas, individu tersebut bisa menjadi beringas seperti kepribadian kelompok tersebut," katanya kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

Namun demikian, kata Budi, bagi individu yang memiliki kontrol diri kuat tidak akan mudah ikut-ikutan.

"Individu yg memiliki internal locus of control yang baik cenderung tidak suka ikut-ikutan," pungkasnya.

Sebagai informasi, internal locus control adalah keyakinan seseorang bahwa di dalam dirinya memiliki potensi besar untuk menentukan nasib sendiri dan tidak terpengaruh soal ada dukungan atau tidak dari lingkungan individu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Toyota Fortuner bernomor polisi DD 1188 CC itu saat ini telah diamankan polisi.

Sementara pengemudi mobil mengaku mengantuk saat melaju kencang dan akhirnya terjadi kecelakaan.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/20/190338978/aksi-massa-berujung-beringas-ahli-ungkap-pemicu-seseorang-mudah-ikut-ikutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke