Kepala toko Alfamidi, Badrus mengatakan, pelaku sempat menggedor-gedor pintu sesaat setelah toko tutup.
Pelaku marah-marah dan mengaku sebagai polisi.
"Dia gedor-gedor pintu, katanya beta (saya) polisi, buka pintu! Lalu saat kami buka dia langsung marah-marah dan tidak mau diajak bicara baik-baik," kata Badrus dilansir dari Tribun Ambon, Senin (18/4/2022) siang.
Lupa memberi belanjaan
Diduga pelaku marah karena karyawan Alfamidi lupa memberikan barang belanjaan yang dibeli pria itu.
Sambil marah, pelaku sempat mengambil tanda pengenal korban.
"Name tag kasir kami diambil dan dilemparkan ke mukanya," tandasnya.
Setelahnya, pelaku menganiaya salah seorang karyawan di area parkiran.
Terekam CCTV
Aksi penganiayaan tersebut juga terekam kamera pengawas atau CCTV.
Terlihat dalam rekaman CCTV, tampak pelaku yang mengenakan baju kuning tengah berdiri di area parkir bersama beberapa orang lainnya.
Pria bertubuh kekar itu lalu memukul korban tepat di bagian wajah.
Warga yang melintas depan lokasi kejadian pun sempat menyaksikan insiden tersebut.
Manajer Humas Alfamidi Ambon, Wira membenarkan salah satu karyawan Alfamidi di kawasan Perigilima telah menjadi korban penganiayaan.
Pelaku penganiayaan diduga oknum polisi.
“Saya tidak tahu kronologinya seperti apa tapi saya dengar dari anak-anak toko lainnya kalau ada salah satu anak toko yang dipukuli oleh polisi. Saya langsung minta dikirim CCTV,” kata Wira kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (18/4/2022).
Menurut informasi yang dia dapatkan, kejadian tersebut telah dilaporkan ke polisi.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Pelaku Pemukulan Karyawan Alfamidi Ambon Ngaku Anggota Polisi
https://regional.kompas.com/read/2022/04/19/132137978/karyawan-alfamidi-dipukul-pembeli-pelaku-gedor-gedor-pintu-dan-bilang-saya