Salin Artikel

Karyawan Tewas Diterkam Harimau Sudah Terjadi 2 Kali di Kebun Binatang Banjarnegara

Hal itu untuk mengantisipasi terulangnya kejadian karyawan yang tewas akibat diterakan haraimau.

"Ke depan pasti akan memperbaiki kekurangan yang ada, sistem kandang, sistem perawatan dan lain-lain," kata Direktur Taman Reakreasi Margasatwa Banjarnegara Lulut Yekti Adi kepada wartawan, Senin (18/4/2022).

"Kami berharap tidak kejadian lagi di kemudian hari," lanjut Lulut.

Berdasarkan catatan Kompas.com, penyerangan harimau terhadap karyawan di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas kali ini merupakan yang kedua.

Sebelumnya kejadian serupa pernah terjadi pada 2011 dan menewaskan seorang pawang harimau bernama Muhdi (52).

Namun Lulut mengaki, tidak mengetahui apakah peristiwa kali ini ada kesamaan dengan peristiwa sebelumnya atau tidak.

"Saat itu saat belum di sini, dan belum menjadi BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)," ujar Lulut.

Lulut mengatakan, saat kejadian karyawan tersebut sebenarnya telah menerapkan SOP ketat dalam perawatn satwa.

"Perusahaan memiliki SOP yang sudah dijalanakan oleh seluruh karyawan, termasuk juga korban pada saat kejadian," kata Lulut.


Namun untuk mengetahui kronologi persis kejadian tersebut, pihaknya masih menunggu penyelidikan yang dilakukan polisi dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Diberitakan sebelumnya, sorang karyawan Taman Reakreasi Margasatwa Banjarnegara, Jawa Tengah, yang tewas diterkam harimau diketahui bernama Lulut Dwi Prasetya (35).

"Peristiwa tersebut terjadi Minggu (17/4/2022) sekitar pukul 14.30 WIB," kata Lulut melalui keterangan resmi, Senin (18/4/2022).

Korban saat itu sedang melakukan tugas rutin seorang diri memberi makan, memasukkan satwa dan membersihkan kandang.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/18/141551278/karyawan-tewas-diterkam-harimau-sudah-terjadi-2-kali-di-kebun-binatang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke