Salin Artikel

Ribuan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Disambut Kawat Berduri

LAMPUNG, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa di Lampung disambut kawat berduri saat mendatangi Kompleks Kantor Gubernur Lampung dan DPRD Provinsi Lampung untuk berdemonstrasi, Rabu (13/4/2022).

Para demonstran pun tidak bisa memasuki kompleks tersebut yang juga sudah dijaga ketat oleh aparat.

Akibat tidak bisa masuk tersebut, massa aksi sempat emosi dan menarik pagar kawat berduri yang dipasang oleh kepolisian.

Namun, aksi tarik menarik tersebut tidak berlangsung lama setelah massa aksi ditenangkan oleh koordinator lapangan masing-masing universitas.

Dalam orasinya, mahasiswa menyuarakan kegetiran kondisi Provinsi Lampung yang sebenarnya memiliki sumber daya alam melimpah, namun mengalami kelangkaan minyak goreng.

"Alangkah sengsaranya masyarakat Lampung, minyak goreng mahal, padahal kita punya sawit banyak," seru orator.

Mahasiswa juga menyindir kinerja anggota dewan dengan memberikan sarkasme bahwa anggota dewan sudah "mewakili" rakyat dalam hal yang mengenakan saja.

"Alangkah sengsaranya kita, ditipu DPR, mewakili dimananya? Mewakili enak-enaknya aja, pelesiran ke Bali, duduk di ruang ber-AC, sudah diwakili oleh abang kita di DPR," seru sang orator.

Massa aksi meminta pemerintah untuk peduli kepada rakyat dengan melakukan aksi nyata yaitu menurunkan harga bahan pokok yang makin mahal.

"Satu yang kita minta harga diturunkan, pasokan distabilkan," kata sang orator.

Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Ino Harianto mengatakan pengamanan aksi massa ini mengedepankan rasa humanisme.

"Setiap personel tidak dilengkapi dengan senjata api dalam pengamanan aksi. Ini kan yang berunjuk rasa adalah mahasiswa yang intelektual," kata Ino.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/13/130551578/ribuan-mahasiswa-gelar-demonstrasi-di-kompleks-kantor-gubernur-lampung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke