Salin Artikel

Sejarah Masjid Raya Al Mashun Medan, Pendiri dan Usia

KOMPAS.com - Masjid Raya Medan atau Masjid Raya Al Mashun terletak di Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Tepatnya, masjid terletak di Jalan Sisingamangaraja No 61, Medan.

Bangunan yang merupakan peninggalan kejayaan Kesultanan Deli hingga kini masih digunakan sebagai tempat ibadah.

Sejarah Masjid Raya Al Mashun

Masjid Al Mashun dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909.

Masjid dibangun pada masa pemerintahan Sultan Ma'mun Alrasyid Perkasa Alam telah berusia 113 tahun.

Awalnya, masjid menyatu dengan kompleks istana, namun kini kedua bangunan tampak terpisahkan walaupun berdekatan.

Bentuk bangunannya sangat unik, masjid menggunakan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah, India, dan Spanyol.

Ciri-ciri bangunan tersebut terlihat dari denahnya yang berbentuk segi delapan serta memiliki sayap pada sisi selatan, timur, utara, dan barat.

Gaya arsitektur Moor terdapat pada masjid ini, yaitu terlihat pada kubah masjid yang berbentuk pipih dan hiasan bulan sabit di bagian puncaknya.

Masjid juga dihiasi dengan lukisan cat minyak bermotif bunga-bunga dan tumbuhan yang menghiasai permukaan dinding, plafon, serta tiang-tiang kokoh pada bagian dalam masjid.

Bangunan masjid berupa menara yang menjulang semakin menunjukkan kemegahan bangunan di masa pemerintahan Sultan Ma'mun Ar Rasyid ini.

Ciri Khas Masjid Raya Al Mashun 

Pembangunan masjid menghabiskan biaya satu juta gulden. Sedangkan, arsitek berasal dari Belanda yang bernama JA Tingdemen. Pemilihan arsitek dari negeri kincir angin tidak lain karena pada saat itu belum ada arsitek pribumi.

Saat Ramadhan, Masjid Raya Al Mashun terkenal dengan tradisi menyajikan bubur sop anyang untuk berbuka puasa.

Masjid juga dikenal memiliki Al Qur'an berusia tua yang dipajang di pintu masuk jama'ah laki-laki. Walaupun telah berusia ratusan tahun, Al Qur'an yang ditulis tangan ini masih dapat dibaca dengan jelas.

Lokasi Masjid Raya Al Mashun

Lokasi Masjid Raya Al Mashun menghadap ke Jalan Sisingamangaraja, sedangkan bagian utara masjid menghadap Jalan Masjid Raya.

Masjid berjarak hanya 200 meter dari Istana Maimun yang merupakan istana Kesultanan Deli. Letak istana tepat di jantung Kota Medan.

Masjid dekat dengan bandara, terminal maupun kereta api. Dari lokasi tersebut, pengunjung dapat menggunakan becak motor (bentor) dan angkutan kota yang banyak berlalu lalang di sekitar masjid. (Editor: Ni Luh Made Pertiwi F)

Sumber:

Kompas.com
duniamasjid.islamic-center.or.id
disbudpar.sumutprov.go.id/
petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/

https://regional.kompas.com/read/2022/04/10/170150278/sejarah-masjid-raya-al-mashun-medan-pendiri-dan-usia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke