Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tapi 71 rumah yang ditinggali 75 kepala keluarga (KK) atau sekitar 213 jiwa terdampak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wijonardi mengatakan, hingga kemarin masih terdapat 121 jiwa yang mengungsi.
"Pengungsi masih seperti data kemarin, 121 jiwa, sudah terurus dengan baik. Logistik cukup untuk dua bulan," kata Wijonardi kepada wartawan, Rabu (6/4/2022).
Wijonardi menjelaskan, longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat sejak Kamis sore selama kurang lebih lima jam.
Berdasarkan laporan BPBD, bencana tanah longsor tersebut tersebar di 17 titik.
Akibatnya tiga unit rumah tertimbun material longsor, dua unit rumah rusak berat, tiga unit rumah rusak ringan, dan 49 unit rumah terancam longsor.
Selain itu, satu buah jembatan putus, satu titik jalan longsor, serta berdampak terhadap 2 hektare lahan sawah dan 2 hektare lahan perkebunan.
Bencana tanah longsor juga mengakibatkan dua ekor sapi dan 16 ekor kambing hilang.
Wijonardi mengatakan, pada Minggu (3/4/2022) melakukan kerja bakti membuka akses jalan yang tertimbun longsor.
Namun untuk membuka akses jalan secara keseluruhan diperkirakan membutuhkan waktu hingga satu bulan.
https://regional.kompas.com/read/2022/04/06/172228578/sepekan-setelah-dilanda-longsor-121-warga-cilacap-masih-mengungsi