Salin Artikel

Kisah Suami Istri di Sikka, Berjuang Melawan Tumor di Mata

Sang suami Firmus Ngera memilih tetap menikah dan setia mendampingi sang istri yang kini berjuang dengan penyakit tumor di bagian matanya.

Kurang lebih empat bulan Firmus Ngera dan Veronika Lango tinggal serumah. Mereka menetap di Kampung Fata, Desa Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT.

Kampung Fata merupakan tempat kelahiran Firmus. Sementara Veronika berasal dari Kampung Watu Neso, Desa Fatamari, Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende.

Perkenalan keduanya bermula dari media sosial Facebook.

Seiring waktu berjalan, tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya.

Tak pernah melihat langsung

Selama berpacaran, Firmus dan Veronika tidak pernah saling bertatap muka langsung.

Keduanya hanya berkomunikasi melalui Facebook dan sambungan telepon.

"Kami tidak pernah bertemu, hanya komunikasi lewat inbox Facebook dan telepon saja. Sekitar lima bulan," kenang Firmus saat ditemui Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Namun, ia tidak menanggapinya secara serius. Sebab, ia berkeyakinan Veronika adalah pasangan hidupnya.

Tepat 27 November 2021, Veronika mendatangi rumah Firmus di Kampung Fata, Desa Magepanda.

Ini untuk pertama kalinya mereka bertemu empat mata. Firmus kaget melihat kondisi kekasihnya saat itu.

"Dia (Veronika) waktu itu datang dengan ojek ke rumah saya. Saya sempat kaget, karena waktu itu baru tahu ternyata matanya kirinya membengkak," ujarnya.

Meski demikian, ia tidak menolak kehadiran Veronika di tengah keluarganya. Sebab, mereka sudah berjanji akan menerima segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.

“Saya dan keluarga besar menerima dengan sukacita kehadirannya di tengah keluarga,” kata Firmus.

Tumor

Mengalami benjolan di bagian mata membuat Veronika begitu menderita. Dari waktu ke waktu kondisi mata kiri Veronika kian membengkak.

Hal itu membuatnya cukup kesulitan saat melihat.

Kondisi itu dialami oleh Veronica sejak tahun 2014, sekitar tujuh tahun lamanya.

“Awalnya waktu itu saya lagi cari kayu di kebun, tapi saya tidak tahu dari mana sumbernya. Kayu kena di bagian mata,” kenang Veronika.


Setelah peristiwa itu, Veronika mengalami demam selama seminggu.

Ia juga mengeluhkan sakit di bagian mata kirinya. Ayahnya kemudian membawanya ke puskesmas untuk berobat.

Oleh dokter Puskesmas, Veronika disebut mengalami tumor.

Sang ayah kemudian menanyakan kepada dokter upaya untuk menyembuhkan Veronica.

“Bapak tanya ke dokter, bisa tidak dioperasi. Dokter bilang bisa, tetapi risiko ditanggung sendiri,” tutur Veronika.

Setelah mendapat jawaban dokter, Veronika dan ayahnya kembali ke kampung halaman.

Namun, apa daya kondisi ekonomi orangtuanya yang pas-pasan membuat mereka mengurungkan niat untuk operasi. 

Dikuatkan cinta sang suami

Bagi Veronika, sosok Firmus adalah seorang pria kuat selain ayahnya.

Sejak awal berkenalan, ia sudah yakin, Firmus akan menjadi pasangan hidup yang bisa menerima apa adanya.

Itu sebabnya, ia nekat mendatangi rumah Firminus empat bulan silam. Bermodal saling percaya kini keduanya hidup bersama, sembari berjuang untuk menyembuhkan penyakit Veronika.

“Kami selalu berdoa bahwa suatu saat ada pertolongan, untuk menyembuhkan sakit yang saya alami,” harap Veronika.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/05/081017578/kisah-suami-istri-di-sikka-berjuang-melawan-tumor-di-mata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke