Salin Artikel

Gagal Terbang, Atlet Paralayang Tewas Usai Jatuh di Atap Rumah Warga, Diduga Terburu-buru Jelang Shalat Jumat

Yazid adalah warga Desa Rowobani, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Hari itu, ia dan empat rekannya lepas landas dari puncak Gunung Gajah, Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan dan akan landing di Lapangan Muncul Desa Rowobani, Kecamatan Banyubiru.

Empat rekan Yazid berhasil lepas landas dan mendarat. Namun pria 32 tahun yang lepas landas terakhir, gagal landing dan terjatuh di rumah seorang warga yang bernama Andi Setiawan.

Andi adalah warga Dusun Babadan, desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Jumat siang, Andi mengaku mendengar suara keras seperti ledakan saat berkumpul bersama keluarga. Saat dicek di lantai dua rumahnya, genteng, plafon dan usuk rumah Andi suah berjatuhan.

“Saya kaget kenapa rumah saya bolong bagian atas, langsung saya mendekat dan melihat ke atas ada layang-layang warna merah kecil. Saya kira itu milik anak kecil soalnya benda itu masih melayang di atas jaraknya sekitar lebih dari 600 meter,” kata dia.

Anak dan istrinya juga melihat helm. Sementara Andi sendiri melihat pria yang berada di lantai dalam kondisi tak bergerak.

“Setelah melihat bawah, pertama kali yang saya lihat kok ada helm seperti helm gowes gitu, saya kira dulu yang memasang plafon rumah saya, pakai helm dan ketinggalan di atas."

"Lalu saya lihat di sebelahnya ternyata ada korban jatuh dari atas dan seketika itu saya kaget dan badan langsung gemetar,” kata pemilik rumah.

"Saya tidak tahu kalau atlet paralayang, kemudian melapor ke pak RW untuk mencari pertolongan warga," ungkapnya.

Setelah warga berdatangan, dia baru mengetahui jika pria yang jatuh menimpa rumahnya adalah seorang atlet paralayang.

Andi juga menemukan tulang milik korban di rumahnya.

“Setelah semua selesai, saya langsung bersih-bersih dan saat itu saya menemukan tulang milik korban. Saya langsung berpikir, wah jatuhnya kencang banget sampai ada tulang yang keluar dari badannya,” ujarnya.

Ia mengatakan posisi atet tersebut berada di bawah meja milik Andi.

“Pak Andi, kok bisa ya meja dan buku yang ada di atas meja utuh tapi korbannya berada di bawah meja,” kata Andi menirukan perkatan Kepala Desa Gedong kepadanya.

Tenyata sang atlet terjatuh dari ketinggian sekitar 200 meter dan meninggal dunia.

"Orangnya memang supel dan gampang bergaul. Kita semua tentu kehilangan dengan kepergian almarhum," jelas Heru yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Sabtu (2/4/2022).

Ia menduga saat kejadian, korban terburu-buru karena jelang shalat Jumat.

Dari informasi yang didapat Yazid sempat bertahan di udara dengan ketinggian 200 meter selama 4 menit.

"Dari informasi yang saya dapat beliau sempat bertahan di udara selama 4 menit di ketinggian 200 meter. Safety untuk body-nya belum terpasang sempurna, karena maaf, saudara Yazid mungkin terburu-buru," kata dia.

Yazid terbang diurutan terakhir, karena safety belt tak terpasang sempurna dirinya jatuh terpisah dari paralayangnya.

Menurut Heru, paralayang adalah sport-tourism yang memiliki risiko tinggi. Sehingga semua yang mengikutinya harus mematuhi aturan keselamatan.

"Mengenai kejadian kemarin, mungkin korban terburu-buru karena menjelang shalat Jumat, sehingga ada yang tidak dipenuhi. Ini harus ada pendampingan," tegasnya.

Dia menjelaskan, pendampingan dilakukan oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) selaku induk organisasi yang membawahi atlet paralayang.

"Jadi diharapkan ada jadwal latihan rutin bersama yang tujuannya pengawasan dan kontrol, saling mengingatkan mengenai aturan keselamatan tersebut," kata Heru.

Heru mengungkapkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Apalagi, saat ini paralayang sedang digemari banyak orang.

"Khusus di Kabupaten Semarang, paralayang ini menjadi olahraga yang membanggakan karena prestasi yang ditorehkan sangat banyak," ungkapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dian Ade Permana | Editor : Khairina, Pythag Kurniati), Tribun Jateng

https://regional.kompas.com/read/2022/04/03/080100478/gagal-terbang-atlet-paralayang-tewas-usai-jatuh-di-atap-rumah-warga-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke