Salin Artikel

Program Beri Makan 3.984 Anak Selama 180 Hari, Bupati Sikka: Presiden Sangat Senang...

Bupati yang kerap disapa Robi Idong ini mengatakan, strategi itu sudah dipaparkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sikka Adrianus Firminus Parera di hadapan Jokowi.

"Bapak Presiden sangat senang dengan rancangan ini. Beliau (Jokowi) mengangguk angguk. Ini metode yang benar," ujar Robi Idong di Aula SCC Maumere, Senin (28/3/2022).

Ia mengatakan, penerapan program memberi makan anak-anak selama 180 hari itu bukan karena takut dengan ancaman Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Sebelumnya, Viktor mengancam para kepala daerah yang tidak mampu menurunkan angka stunting.

"Tidak, bukan itu. Ini kita sudah mempersiapkan jauh-jauh hari," ujarnya.

Robi Idong mengatakan, Pemkab Sikka menargetkan angka stunting di Sikka turun menjadi 9,9 persen pada November 2022.

Untuk itu, pihaknya sudah mempersiapkan strategi khusus selama 180 hari ke depan.

"Kita akan intervensi aksi ini dimulai 1 April 2022 dan akan selesai bulan Oktober 2022. Kurang lebih 3984 anak yang harus kita intervensi," ujarnya.

Aksi tersebut, kata Robi Idong, adalah gerakan bersama. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.

"Tinggal butuh semangat selama 180 hari. Nanti akan ada rapat khusus dengan Forkompinda untuk memastikan setiap anak diberi makan setiap hari selama 180 hari berturut-turut," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan program penanganan stunting akan dipantau langsung oleh bupati dan wakil bupati Sikka, untuk memastikan 3.984 anak diberi makan.

"Bupati akan mendapatkan laporan setiap hari. Dan ini tanggung jawab mutlak bagi pimpinan wilayah, camat, kepala desa, dan lurah," tegasnya.


Ia juga menambahkan, prevalensi stunting di Kabupaten Sikka sebesar 19,1 persen pada Agustus 2020. Pada 2021, turun menjadi 18,2 persen. Dan, pada Februari 2022, turun menjadi 17,1 persen.

Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang menempatkan Sikka sebagai daerah dengan status kuning dengan prevalensi stunting antara 20 hingga 30 persen.

Menurun tetapi Tidak Signifikan

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kabupaten Sikka, dr Maria Bernadina Sad Nenu mengatakan, angka stunting di Sikka cenderung menurun selama tiga tahun terakhir.

Bernadina menyebut, pada Agustus 2020 prevalensi stunting di Kabupaten Sikka sebesar 19,1 persen, pada 2021 18,2 persen, dan hingga Februari 2022 sebesar 17,1 persen.

"Prevalensi stunting memang memperlihatkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahunnya, tetapi tidak signifikan," ujarnya.

Dikatakan, menurunnya prevalensi stunting di Kabupaten Sikka tidak lepas dari intervensi semua pihak. Apalagi sejak 2019, Sikka telah ditetapkan sebagai salah satu dari 160 kabupaten/kota prioritas intervensi stunting nasional.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/29/133950578/program-beri-makan-3984-anak-selama-180-hari-bupati-sikka-presiden-sangat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke