Salin Artikel

Soal Kasus Kematian ASN di Sikka, Polisi Otopsi Jenazah yang Sudah Dikubur

MAUMERE, KOMPAS.com - Pihak kepolisian kembali mendalami kasus kematian YVL (46), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Maumere, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tewas diduga akibat dianiaya.

Insiden penganiayaan itu terjadi di Jalan Berai, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, pada Sabtu, 6 November 2021. Keluarga korban melaporkan kasus itu ke polisi tiga hari kemudian, yakni pada Selasa, 9 November 2021.

Terlapor adalah seorang berinisial RKYMG (36), warga Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Sikka. RKYMG merupakan karyawan salah satu koperasi di Maumere.

Jaksa kembalikan berkas

Kasat Reskrim Polres Sikka AKP Nyoman Gede Arya Triyadi Putra mengatakan, pihaknya telah melimpahkan berkas perkara tersebut ke Kejaksaan Negeri Maumere. Namun, pada Senin (14/3/2022) malam, jaksa mengembalikan berkas itu untuk diperbaiki atau P19.

Kejaksaan, kata Nyoman, meminta Bidang Kedokteran dan Kesehatan untuk otopsi jenazah korban.

“Kita sementara koordinasi ke Pak Kapolres dengan Polda terkait dengan permintaan dokkes untuk pelaksanaan otopsi sesuai dengan petunjuk P19. Tapi belum ada balasan sampai sekarang, mungkin masih dijadwalkan waktu yang tepat," ujar Nyoman, Senin (28/3/2022).

Sementara itu, terduga pelaku masih berstatus tahanan rumah, namun tetap dikenakan wajib lapor.

Bongkar kuburan korban

Nyoman menjelaskan, pada Sabtu (26/3/2022) siang, pihaknya dan keluarga korban menggali kuburan YVL untuk dilakukan otopsi.

Proses ini diawali dengan upacara adat. Selanjutnya, jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dikuburkan kembali.


Dokter forensik Kepolisaian Daerah (Polda) NTT meminta perwakilan keluarga korban untuk menyaksikan proses otopsi.

Hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik di Kupang. Hasil otopsi nantinya akan diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Kita lengkapi berkas dan koordinasi kembali ke JPU setelah ada hasil otopsinya dari dokter di Kupang,” ujar Nyoman.

Meski demikian, Nyoman belum bisa memastikan kapan pihaknya akan menerima hasil otopsi tersebut.

"Info dari tim sekitar dua minggu,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/28/190128078/soal-kasus-kematian-asn-di-sikka-polisi-otopsi-jenazah-yang-sudah-dikubur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke