Salin Artikel

Refleksi 3 Tahun Wali Kota Tegal Dedy Yon Disambut Demo, Diwarnai Keributan

Aksi dalam rangka refleksi 3 tahun kepemimpinan pasangan Wali Kota Dedy Yon Supriyono dan Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi, yang dianggap banyak mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat.

Dalam aksinya, selain orasi massa yang mengatasnamakan "Gerakan Tegal Bersatu" membentangkan banyak spanduk yang isinya adalah kritik hingga tuntutan.

Di antaranya "Batalkan Proyek City Walk Ahmad Yani", "Kembalikan PKL ke Tempat Semula", "Wali Kota Abuse Of Power", hingga "Turunkan Wali Kota".

Saat orasi berlangsung sempat diwarnai keributan antara peserta aksi dengan sejumlah orang yang diduga pendukung Wali Kota.

Keributan hingga ada yang melayangkan pukulan berhasil diredam polisi hingga beberapa orang sempat diamankan meski akhirnya dilepaskan.

Koordinator aksi Gerakan Tegal Bersatu Edy Kurniawan dalam keterangannya mengungkapkan, sedikitnya ada 10 kebijakan Wali Kota yang dinilai menyengsarakan warga.

Mulai dari penggusuran Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Pancasila dan Alun-alun. Kemudian penutupan akses jalan alun-alun dengan portal.

Selanjutnya pemadam lampu penerangan jalan umum saat malam hari, hingga proyek city walk atau "malioboro" yang merugikan banyak pelaku usaha dan jasa karena tanpa mekanisme dan tujuan yang jelas.

Selain itu, juga terkait pembongkaran ruko warga di Jalan Kol. Sugiarto yang dilakukan Pemkot tanpa adanya putusan pengadilan.

"Hari ini tiga tahun Wali Kota, warga belum merasakan manisnya kebijakan Pemkot, justru sebaliknya, rakyat sengsara karena kebijakan-kebijakan Wali Kota. Salah satunya PKL tergusur tanpa ada relokasi," kata Edy.

Untuk itu, kata Edy, jika Wali Kota masih mengeluarkan kebijakan sepihak dan arogan agar turun dari jabatannya.

Massa bahkan mengancam akan menggelar aksi kembali dengan jumlah yang lebih banyak.

"Masyarakat Kota Tegal sudah muak, dengan kebijakan yang arogan dan sewenang- wenang maka aliansi Tegal bersatu menghendaki wali kota mundur atau turun saja," kata Edy.

Sementara itu, menanggapi aksi damai yang timbul kericuhan, dikatakan Edy ada pihak yang memang berniat mengganggu jalannya aksi damai.

"Tadi ada penyusup yang coba mengacaukan aksi damai‎. Ini aksi damai dan sudah ada pemberitahuan ke polisi," kata Edy.

Jalannya aksi memang mendapat pengawalan ratusan aparat kepolisian hingga pemerintahan seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan.

Sementara Wali Kota Dedy Yon diketahui sedang dinas luar kota. Beberapa pejabat perwakilan Pemkot sempat menemui massa.

"Saya mewakili Pemkot. Terima kasih aspirasinya nanti kita sampaikan ke Pak Wali Kota. Saya pikir sudah cukup," kata Sugiyanto, Kepala DPUPR di hadapan massa.

Usai menyampaikan aspirasinya, massa membubarkan diri dengan tertib. Nampak ratusan aparat gabungan menggelar apel pembubaran pasukan pengamanan di depan Kantor Satpol PP.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/23/170208778/refleksi-3-tahun-wali-kota-tegal-dedy-yon-disambut-demo-diwarnai-keributan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke