AKBP I Gede mengaku pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko sembako dan gudang distributor.
"Kita sudah lakukan sidak, ada yang masih jual tapi dalam jumlah sangat kurang. Kami juga tidak menemukan adanya penimbunan minyak goreng," ujar I Gede dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/3/2022).
Dia menjelaskan, di Kabupaten Flores Timur, tidak ada agen khusus minyak goreng. Minyak goreng yang dipasarkan banyak didatangkan dari Surabaya.
"Sejak bulan Januari tidak ada stok masuk, yang ada stok sisa," ujar Gede.
Pihaknya akan melaporkan hasil pantauan lapangan ke pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk mencegah kelangkaan minyak goreng.
Selain itu lanjut dia, Polres Flores Timur akan membentuk tim khusus untuk mendata semua toko kios, dan gudang distributor yang ada di kabupaten itu.
la juga menambahkan, setiap kapal barang yang masuk akan dicek agar tidak ada penimbunan minyak goreng.
"Minyak goreng harus langsung didistribusikan ke kios. Jika ditemukan adanya penimbunan akan diproses hukum," pungkasnya.
https://regional.kompas.com/read/2022/03/23/154725078/minyak-goreng-langka-sejak-januari-kapolres-flores-timur-jika-ada-yang