Salin Artikel

7 Fakta Pematangsiantar, Kota Tempat Kelahiran Wakil Presiden Ketiga hingga Petinju Amatir Terbaik

KOMPAS.com - Pematangsiantar adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara.

Tepatnya, Kota Pematangsiantar terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun.

Luas wilayahnya adalah 79,971 km2. Sedangkan, jumlah penduduk menurut data BPS pada tahun 2020 sebanyak 268,254 jiwa dengan kepadatan penduduk 3.354 jiwa per km2.

Di Kota Pematangsiantar, jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki yang berjumlah 132.615 jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk perempuan sebanyak 135.639 jiwa.

Terdapat 8 kecamatan di Kota Pematangsiantar, yaitu Kecamatan Siantar Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba, dan Kecamatan Siantar Timur.

Fakta Kota Pematangsiantar

Berikut fakta Kota Pematangsiantar:

1. Sejarah Kerajaan di Pematangsiantar

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan.

Pematangsiantar berkedudukan di Pulau Holing dengan raja terakhir dari dinasti ini keturunan marga Damanik, yaitu Tuan Sang Nawaluh Damanik yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun 1906.

Kemudian, di sekitar Pulau Holing berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk, diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Bayu, Suhi Kahean, Pantoan, Suhi bah Bosar, dan Tomuan.

Pada perkembangannya, daerah-daerah tersebut menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar, yaitu:

  • Pulau Holing menjadi Kampung Pematang
  • Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota
  • Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame, dan Bane
  • Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba, dan Martimbang

Setelah Belanda memasuki Daerah Sumatera Utara, daerah Simalungun menjadi daerah kekuasaan Belanda.

Pada tahun 1907, kekuasaan raja-raja berakhir.

Kontroleur Pematangsiantar, jabatan pemerintahan di masa Hindia Belanda, berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru.

Bangsa Cina mendiami kawasan Timbang Galung dan Kampung Melayu.

2. Pematangsiantar Menjadi Kota Daerah Tingkat II

Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar.

Pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No 285, Pematangsiantar berubah menjadi Gemente (kotamadya) yang mempunyai otonomi sendiri.

Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad no 717, Pematangsiantar menjadi gemente yang mempunyai Dewan.

Pada zaman Jepang, gemente menjadi Siantar State dan kedudukan Dewan dihapus.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pematangsiantar kembali menjadi daerah otonomi.

Kemudian berdasarkan Undang-undang No 22/1948, Status Gemente menjadi Kota Kabupaten Simalungun dan wali kota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai tahun 1957.

Berdasarkan UU No 1/1957, wilayah ini berubah menjadi Kota Praja.

Saat dikeluarkannya Undang-undang No 18/1965, wilayah tersebut berubah menjadi kota.

Status makin diperkuat dengan keluarnya undang-undang No 5/1974 tentang pokok-pokok pemerintah di daerah lalu berubah menjadi Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.

3. Penyesuaian Batas Wilayah

Pada tanggal 23 Mei 1994, dikeluarkan kesepakatan bersama Penyesuaian Batas Wilayah Administrasi antara Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.

Hasil kesepakatan tersebut adalah wilayah Kota Pematangsiantar menjadi seluas 79,9706 km2.

4. Latar belakang Delapan Kecamatan

Kecamatan di Kota Pematangsiantar terbentuk berdasarkan berbagai peraturan daerah di wilayah tersebut.

Pada tahun 2007 diterbitkan 5 Peraturan Daerah tentang pemekaran wilayah administrasi Kota Pematangsiantar, yaitu:

Peraturan Daerah No 3 tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Sitalasari

Peraturan Daerah No 6 tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Marimbun

Peraturan Daerah No 7 tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bah Sorma

Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Tanjung Tongah, Nagapitu dan Tanjung Pinggir.

Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan parhorasan Nauli, Sukamakmur, Marihat jaya, Tong Marimbun, Mekar Nauli, dan Nagahuta Timur.

Dari peraturan daerah tersebut, Kota Pematangsiantar terdiri dari delapan kecamatan dan 53 kelurahan.

5. Letaknya Strategis

Latak Kota Pematangsiantar tergolong strategis karena kota ini dilalui jalan raya lintas Sumatera.

Kota Pematangsiantar menghubungkan jalan darat ke sejumlah kabupaten-kabupaten, seperti Toba Samosir, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan.

Sehingga, posisinya sangat strategis sebagai kota transit perdagangan antar kabupaten atau transit wisata ke Danau Toba Parapat.

6. Tempat Kelahiran Wakil Presiden Ketiga hingga Petinju Amatir Terbaik

Kota Pematangsiantar merupakan telah kelahiran Adam Malik Batubara. Ia lahir pada tanggal 22 Juli 1917.

Adam Malik Batubara merupakan menteri di Indonesia pada beberapa departemen. Antara lain, ia pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga.

Adam Malik Batubara wafat di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984.

Tokoh-tokoh laih yang lahir di Pematangsiantar filsuf Muslim Harun Nasution, petinju Syamsul Anwar Harahap, pencipta lagu Cornel Simanjuntak, mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, dan anggota Dewan Pertimbangan Prsiden Bidang Hankam TB Silalahi

7. Patung Dewi Kwan Im

Kota Pematangsiantar terkenal dengan obyek wisata religi.

Patung Dewi Kwan Im cukup terkenal di kota itu. Patung dibangun di Vihara Avalokitesvara, tepatnya di Jalan Pane, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan yang tergolong mudah dijangkau karena letaknya strategis di Pusat Kota Pematangsiantar.

Patung menjadi pusat perhatian karena memiliki tinggi mencapai 22,8 meter dengan material yang diimpor langsung dari Tiongkok. (Editor: Sandro Gatra)

Sumber: https://siantarkota.bps.go.id/, https://sumut.bpk.go.id/
https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/p
kompas.com, dan https://www.tribunnews.com/

https://regional.kompas.com/read/2022/03/20/174501878/7-fakta-pematangsiantar-kota-tempat-kelahiran-wakil-presiden-ketiga-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke