Salin Artikel

Melihat Suasana Wilujengan Ruwahan Puro Mangkunegaran, Dipimpin Mangkunegara X

Tradisi tahunan Puro Mangkunegaran ini merupakan prosesi untuk mendoakan seluruh leluhur Puro Mangkunegaran, terutama Mangkunegara I hingga Mangkunegara IX.

Pantuan Kompas.com, Wilujengan Ruwahan dimulai sekitar 19.20 WIB di Pendapa Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah.

Ruwahan ini agenda besar diselenggarakan setelah Jumeneng Dalem Mangkunegaran X dihadiri sekitar 200 orang abdi dalem dan kerabat Mangkunegaran.

Prosesi Ruwahan diawali dengan membawa perlengkapan upacara adat dari Ndalem Ageng melewati Paringgitan menuju Pendapa Ageng.

Dilanjutkan seorang abdi dalem pusaka atau Reksowarastro terlihat membawa pusaka yang merupakan Ageman Daem Mangkunegara I.

Lalu, KGPAA Mangkunegara X duduk di kursi yang telah tersedia dalam Pendopo Ageng.

Selanjutnya, acara dimulai dengan pembacaan doa oleh abdi dalem ulama Pura Mangkunegaran. Kemudian ada pembacaan tahlil selama 30 menit.


Usai tahlilan, Mangkunegara X ikut mendoakan dan menyerahkan bunga kepada abdi dalem yang nantinya digunakan untuk nyekar di makam leluhur, seperti di Imogiri, Jogjakarat dan sekitar Kota Solo.

Setelah menyerahkan bunga, KGPAA Mangkunegara X kembali duduk di samping Kanjeng Gusti Putri (KGP) Mangkunegara IX.

KGPAA Mangkunegara X juga menghampiri tamu undangan yang berasal dari kerabat Mangkunegaran.

"Karena beliau (KGPAA Mangkunegara X) sudah tidak boleh lagi ke makan makanya diadakan ada acara ini, dulu gitu," kata Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Lilik Priarso, Kamis (17/3/2022).

"Terakhir beliau (KGPAA Mangkunegara X)  kemarin sebelum Jumeneng. Habis itu sekarang ada utusan kayak tadi. Dilanjutkan tahlil mendoakan," lanjutnya.

Selama Wilujengan Ruwahan, tampak beberapa pernak-pernik yang mendampingi  KGPAA Mangkunegara X.

"Itu namanya tiga serangkai, Ronggo Panambang (pendamping Mangkunegara I), saat keluar dari Kartosuro," ujar Lilik.

Selanjutnya, agenda Puro Mangkunegaran dalam waktu dekat yakni Prosesi Syawalan.

"Biasanya keluarga besar datang, sungkem dan nyalami (berjabat tangan). Tapi ini masih rencana, karena pelaksanaannya nanti belum tahu akan digelar atau tidak karena pandemi. Kalau pada 2020 tidak digelar, tapi 2021 digelar terbatas," tutup Lilik.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/17/221643978/melihat-suasana-wilujengan-ruwahan-puro-mangkunegaran-dipimpin-mangkunegara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke