Salin Artikel

Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Diperbaiki, Masyarakat Adat Moy Tutup Aktivitas Galian C di Jayapura

Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk protes lantaran jalan raya yang menghubungkan Kemiri-Depapre tak kunjung diperbaiki.

Padahal setiap hari perusahaan mengambil galian C dari daerah tersebut.

“Kami tutup operasi perusahaan galian C karena selama ini bawa material dari wilayah kami, tetapi jalan raya Sentani-Depapre yang bertahun-tahun diminta oleh masyarakat hanyalah janji dan belum dibangun hingga saat ini,” kata Koordinator Aksi, Bob Yath Seen Banundi saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Kamis (17/03/2022).

Bob menjelaskan, selama ini ada sekitar 10 perusahaan galian C yang beroperasi mengangkat batu, pasir, kapur dan lain-lain di wilayah adat Suku Moy yang mendiami di sepanjang jalan raya Sentani-Depapre.

“Perusahan-perusahaan inialah yang selama ini beroperasi mengambil galian C di wilayah adat Moy di Sentani Barat, Kabupaten Jayapura,” jelasnya.

Kata Bob, bertahun-tahun masyarakat adat Moy mempunyai material diambil untuk pekerjaan jalan di wilayah lain, sedangkan jalan raya Kemiri-Depapre tidak segera dibangun

“Orang mengambil kekayaan kami di wilayah Moy, Sentani Barat, tetapi jalan kami rusak sampai saat ini belum diperbaiki. Mereka hanya janji-janji manis, termasuk janji dari DPR Papua pada 2021 lalu bilang akan dimasukan pada APBD tahun 2022, tetapi nyatanya tidak ada,” ujarnya.

Bob mengungkapkan, kerusakan jalan Kemiri-Depapre sudah bertahun-tahun terjadi.

Padahal jalan tersebut menjadi akses untuk membuka aktivitas perekonomian masyarakat adat di wilayah pesisir Pantai Depapre dan Moy Sentani Barat. 

Jalan Kemiri-Depapre juga merupakan salah satu akses yang menghubungkan ke Pelabuhan Petik Kemas Depapre, salah satu pelabuhan kontainer terbesar di Papua. 

“Jalan Kemiri-Depapre sampai sekarang belum diperbaiki. Padahal jalan ini merupakan satu-satunya akses transportasi masyarakat untuk membawa hasil perekonomian mereka ke daerah perkotaan, tetapi masih dibiarkan sampai saat ini,” ujarnya.

Tutup total

Bob mengungkapkan, pihaknya bersama masyarakat adat di Sentani Barat dan Depapre akan menutup aktivitas perusahaan di galian C pada 23 Maret mendatang sampai ada kepastian perbaikan jalan. 

“Pada 23 Maret 2022 kami akan tutup secara total perusahaan galian C yang selama ini beroperasi dan mengambil material dari wilayah kami,” tegasnya.

“Kami harapkan jalan raya Kemiri-Depapre bisa segera diperbaiki. Ini saja yang kami minta selama ini dari pemda. Jangan jalan kami rusak, tetapi perusahaan terus beroperasi di wilayah kami untuk ambil material,” imbuhnya. 

Sementara itu belum ada keterangan resmi dari pihak pemda terkait kerusakan jalan tersebut. 

 

https://regional.kompas.com/read/2022/03/17/152105978/jalan-rusak-bertahun-tahun-tak-diperbaiki-masyarakat-adat-moy-tutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke