Salin Artikel

Merasa Tak Diperhatikan, 2 Distrik di Yahukimo Ingin Pindah ke Pegunungan Bintang

Dua distrik tersebut terletak di perbatasan Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Pegunungan Bintang.

Keinginan kedua distrik ini pindah lantaran selama ini warga merasa tidak diperhatikan secara baik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Yahukimo sejak bergabung pada 2002.

Koordinator Distrik Dirwemna, Andy Walgabo mengungkapkan, selama Distrik Dirwemna dan Distrik Puldama masuk ke Kabupaten Yahukimo belum ada perhatian serius dari Pemda Yahukimo kepada masyarakat di dua distrik tersebut.

“Selama ini kami lihat tidak ada perhatian dari Pemda Yahukimo kepada masyarakat di dua distrik ini. Tidak ada pembangunan pendidikan, kesehatan, infranstruktur yang menyentuh dua distrik ini,” ungkap Andy kepada Kompas.com, saat menggelar konferensi pers di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (17/03/2022).

Andy mengatakan, seluruh masyarakat di dua distrik ini telah bersepakat untuk masuk ke Kabupaten Pegunungan Bintang dan memisahkan diri dari Kabupaten Yahukimo.

Mereka menyebut hal ini murni aspirasi dari masyarakat yang berada di dua distrik tersebut.

“Aspirasi ini murni dari masyarakat di dua distrik ini untuk berpindah dari Kabupaten Yahukimo ke Kabupaten Pegunungan Bintang. Selama ini kami merasa di anak tirikan oleh Kabupaten Yahukimo,” ujarnya.

Bahkan dalam politik pun, terutama saat pemilihan Anggota DPRD Kabupaten Yahukimo, kedua distrik ini tidak diperhitungkan.

“Dalam politik, misalnya kursi di DPRD kami punya suara banyak, tetapi selalu ada permainan, sehingga perwakilan kami tidak ada di DPRD. Karena itu, kami sepakat untuk pindah ke Kabupaten Pegubin,” tegas Andy.


18 kampung dan Suku Mek

Kedua distrik ini memiliki 18 kampung. Untuk Distrik Dirwemna terdiri dari lima kampung, yaitu Kampung Dirwemna, Kampung Aksal, Kampung Salemggomo, Kampung Dolsen dan Kampung Silion.

Sedangkan Distrik Puldama memiliki 8 kampung, yaitu Kampung Puldama, Kampung Kasen, Kampung Bako, Kampung Balsek, Kampung Baru Kampung Semolu, Kampung Mambolak, Kampung Familef atau Kampung Ipisok.

Andy menjelaskan bahwa Distrik Dirwemna dan Distrik Puldama mempunyai suku, yaitu Suku Mek.

Suku ini berdekatan dengan Suku Ketengban yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Sehingga mereka memiliki hubungan kesukuan yang erat.

“Dua distrik ini dari Suku Mek yang berdekatan dengan Suku Ketengban. Bahasa daerah kami sama, hanya berbeda di dialek, sehingga kedua suku ini kalau berbicara kami bisa saling mengerti,” jelasnya.

Andy membeberkan bahwa selama ini pihaknya membeli barang-barang dapur, seperti gula, garam dan peralatan dapur lainnya ke daerah Ketengban yang lebih dekat dari dua distrik tersebut. Sedangkan, untuk menuju ke wilayah Yahukimo sangat jauh.

“Kalau ke Ketengban Pegunungan Bintang lebih dekat, dibandingkan harus ke wilayah Yahukimo yang harus berhari-hari ke sana,” bebernya.

Bertemu Kemendagri

Sementara itu, Koordinator Distrik Puldama, Neles Meklok mengungkapkan bahwa pihaknya bersama-sama dengan Pemda Yahukimo dan Pemda Pegunungan Bintang sudah bertemu dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan aspirasi terkait keinginan untuk berpisah dari Kabupaten Yahukimo dan bergabung dengan Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Kami sudah bertemu langsung dengan pihak Kemendagri dan mereka akan fasilitasi pada 28-29 Maret 2022 untuk secara resmi ke dua distrik untuk untuk pendatangan guna pengalihan dua distrik ini dari Kabupaten Yahukimo ke Kabupaten Pegunungan Bintang,” ujarnya.

Neles meminta pihak Pansus DPRD Kabupaten Yahukimo tidak turun lebih dulu ke dua distrik ini, tetapi menunggu Kemendagri dan dua Pemda untuk mendengar aspirasi masyarakat secara bersama-sama.

“Pansus DPRD Yahukimo yang dibentuk kami minta tidak boleh turun dulu ke dua distrik ini, karena nanti masyarakat akan menolaknya. Sebaiknya tunggu pada tanggal yang ditetapkan biar sama-sama untuk menyaksikan langsung pengalihan dua distrik ke Kabupaten Pegunungan Bintang,” ucapnya.


Neles mengakui bahwa selama ini Pemda Yahukimo tidak memperhatikan dua distrik ini dengan baik.

Masyarakat yang berada di kedua distrik ini seakan-akan diabaikan. Padahal mereka bertahun-tahun menjadi bagian dari Kabupaten Yahukimo.

“Berdasarkan hal itu, maka masyarakat di dua distrik ini secara tegas ingin memisahkan diri dari Yahukimo untuk bergabung dengan Pegunungan Bintang,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa keinginan bergabung ke Kabupaten Pegunungan Bintang murni berasal dari masyarakat.

“Tidak ada kepentingan apa-apa, karena secara budaya kedua distrik ini lebih dekat dengan Pegunungan Bintang dan masyarakat semua sepakat untuk pindah dari Yahukimo ke Pegunungan Bintang,” tegas Neles.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/17/134522378/merasa-tak-diperhatikan-2-distrik-di-yahukimo-ingin-pindah-ke-pegunungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke