KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Proses peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek skybridge atau jembatan layang yang mengintegrasikan terminal dengan stasiun di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, direncanakan berlangsung pada April mendatang.
Jembatan layang modern ini sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 16,5 miliar melalui anggaran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Tahun 2022.
Sementara Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk kebutuhan pembebasan lahan.
Direktur Sarana dan Prasarana BPTJ Kementerian Perhubungan, Jumardi menjelaskan, saat ini proses pelelangan pekerjaan sedang berlangsung.
Sehingga pada akhir bulan ini, diharapkan sudah dapat dilakukan penetapan pemenang lelang.
"Jadi kita harapkan groundbreaking dapat dilakukan pada bulan April," kata Jumardi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/3/2022).
Jumardi menyebut, Stasiun Bojonggede merupakan salah satu stasiun kereta di Jabodetabek dengan jumlah penumpang komuter terpadat.
Karena itu, keberadaan jembatan layang tersebut nantinya diharapkan bisa mengurangi kesemrawutan kondisi lalu lintas di sekitar stasiun seperti yang terjadi saat ini.
"Sehari-hari sebelum pandemi bisa dipadati penumpang KRL hingga 65 ribu orang atau 1,86 juta orang perbulan, artinya stasiun ini (Bojonggede) terpadat ketiga setelah Stasiun Bogor dan Stasiun Bekasi," ungkapnya.
Dengan jumlah penumpang yang demikian padat, kata dia, ternyata Stasiun Bojongede belum didukung dengan keteraturan lingkungan di sekitarnya.
Perpindahan moda penumpang KRL dari angkot, kendaraan pribadi maupun ojek ke stasiun dilakukan di sembarang tempat.
Alhasil, kendaraan tersebut selalu menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan yang parah pada jam sibuk kerja.
"Adanya jembatan layang itu nantinya diharapkan akan memudahkan penataan perpindahan moda, jadi angkot cukup berhenti di terminal dan penumpang yang akan berlanjut naik KRL dapat mengakses jembatan layang menuju stasiun. Demikian pula untuk kendaraan pribadi maupun ojek nantinya akan diatur untuk berhenti atau parkir di terminal sehingga para penumpangnya yang akan ke Stasiun Bojonggede cukup mengakses jembatan layang," terang Jumardi.
Menghubungkan Terminal Bojonggede
Jembatan layang tersebut akan membentang sepanjang 243 meter dengan lebar 3 meter menghubungkan Stasiun Bojonggede dan Terminal Angkutan Tipe C Bojongede.
Pada masing-masing ujungnya baik dari sisi stasiun dan terminal akan dilengkapi dengan area semacam hall.
Di sisi stasiun hall ini akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, musholla, tapping gate dan ruangan loket.
Sedangkan untuk hall pada sisi terminal juga akan dilengkapi dengan ramp untuk penyandang disabilitas, toilet dan musholla.
"Ini sebagai upaya untuk mencari solusi permasalahan kemacetan dan kesemrawutan di sekitar Stasiun Bojonggede yang sudah sejak lama menjadi perhatian bersama baik oleh Pemerintan Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor," ucapnya.
Menyusul segera dimulainya pembangunan jembatan layang penghubung tersebut, saat ini juga telah dimulai pembahasan perjanjian kerja sama antara BPTJ, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan juga Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Perjanjian tersebut nantinya akan mengatur mekanisme pengelolaan jembatan penghubung tersebut agar dapat secara maksimal melayani masyarakat," jelas Jumardi.
https://regional.kompas.com/read/2022/03/11/205457878/groundbreaking-proyek-skybridge-di-stasiun-bojonggede-bogor-direncanakan