Salin Artikel

Puluhan Kali Ditolak, Chusnul Buat Bisnis Tas dari Bahan Bekas dengan Omzet Rp 50 Juta Per Bulan

SEMARANG, KOMPAS.com - Chusnul (34) Owner Ara Craft berhasil menekuni bisnis tas anyaman yang diproduksi dar limbah barang bekas dengan omzet Rp 50 juta dalam satu bulan.

Omzet puluhan juta itu tak diperoleh Chusnul secara tiba-tiba. Awal memulai bisnis tersebut dia mengalami puluhan kali penolakan.

Namun, dia tak pernah menyerah. Hingga akhirnya dia menemukan cara jualan di media sosial. Dari situlah bisnisnya mulai besar.

"Dulu sempat offline kami titipkan ke tempat oleh-oleh dan suvenir. Namun, banyak yang ditolak, lebih dari 10 kali saya ditolak," kata Chusnul, saat ditemui di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, pada Jumat (11/3/2022).

Sampai saat ini, produk buatannya sudah terjual di bebapa daerah, salah satunya adalah Papua. 

Pada 2021 yang lalu, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) juga pernah memesan tas anyaman yang terbuat dari limbah barang bakas itu sebanyak 500 pieces. 

"Kemarin juga habis mengirim ke Kabupaten Kudus sebanyak 200 pieces," kata dia. 

Selain menjual di Indonesia, dia juga mengirim suvernirnya ke Belanda. Selanjutnya, dia akan mengirim produknya ke India. 

"Kemarin kami baru menarima email dari India. Semoga nanti bisa segera," papar dia. 

Untuk tas anyaman miliknya, dia jual mulai harga Rp 45.000 hingga Rp 70.000.


"Cukup murah dengan kualitas seperti ini. Bule-bule juga banyak yang pakai tapi yang kecil," ujar dia.

Dia bersyukur karena selama pandemi bisnisnya justru naik sebanyak 70 persen jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.

"Memang beda dengan bisnis yang lain. Kalau yang lain menurun namun kami malah naik," sebut dia. 

Selain berjualan, dia juga membuka kelas pelatihan secara gratis kepada warga secara umum di Kabupaten Ungaran.

Sampai saat ini beberapa kampus sudah melakukan pelatihan di tempatnya. 

"Kemarin baru ada mahasiswa. Kami sebenarnya itu ingin memberdayakan warga sekitar," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/11/132227978/puluhan-kali-ditolak-chusnul-buat-bisnis-tas-dari-bahan-bekas-dengan-omzet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke