Salin Artikel

Perbedaan Kabupaten dan Kota, dari Luas Wilayah hingga Kepadatan Penduduk

KOMPAS.com - Indonesia memiliki total 514 kabupaten dan kota dengan rincian jumlah yaitu 416 kabupaten dan 98 kota.

Masyarakat kadang menemukan kebingungan dalam membedakan mana wilayah yang masuk dalam kriteria kabupaten dan kota.

Terlebih ada beberapa kabupaten dan kota yang berdekatan dan memiliki nama yang serupa.

Sebagai contoh, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung serta Kabupaten Tegal dan Kota Tegal masing-masing memiliki wilayah yang berbeda.

Baik kabupaten dan kota memang sama-sama menjadi wilayah administratif setelah provinsi.

Seperti diketahui, perbedaan yang paling mudah diamati adalah kabupaten dipimpin oleh seorang bupati sementara kota dipimpin oleh seorang wali kota.

Walau begitu, bupati atau wali kota tidak bertanggung jawab langsung kepada gubernur.

Keduanya merupakan daerah otonomi yang berwenang mengatur pemerintahannya sendiri dan bertanggung jawab kepada DPRD Kabupaten/Kota.

Perbedaan Kabupaten dan Kota

Dilansir dari laman palembang.tribunnews.com, terdapat beberapa ciri kabupaten dan ciri kota yang membedakan keduanya.

Ciri Kabupaten

Istilah kabupaten berasal dari Bahasa Jawa yaitu istilah "bhupati" yang diberi konfiks ka-an ("ke-bupati-an").

Memang mulanya istilah untuk menyebut pembagian wilayah ini dikenal dengan Daerah Tingkat II Kabupaten.

Namun, sejak diberlakukannya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, istilah Daerah Tingkat II dihapus dan disebut Kabupaten saja.

Wilayah kabupaten relatif lebih luas dari wilayah administratif di bawah pemerintahan kota.

Wilayah kabupaten terdiri dari kecamatan, kelurahan, dan desa atau kampung.

Walau begitu, kepadatan penduduk kabupaten biasanya cenderung lebih lebih rendah dari kota.

Fasilitas dan pelayanan publik di kabupaten juga biasanya memiliki kualitas di bawah kota.

Penduduk dalam suatu kabupaten umumnya memiliki mata pencaharian di bidang pertanian atau agraris.

Rata-rata Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten lebih rendah daripada PDRB kota yang berpengaruh pada proporsi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ciri Kota

Istilah kota yang dimaksud setara dengan kabupaten adalah pembagian wilayah administratif yang dulunya disebut dengan kota madya.

Sejak diberlakukannya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, istilah kota madya dihapus dan disebut kota saja.

Kota memiliki wilayah lebih sempit dari kabupaten, namun memiliki kepadatan penduduk lebih tinggi.

Mata pencaharian di kota biasanya didominasi oleh sektor perdagangan dan jasa.

Fasilitas dan pelayanan pubilk di kota biasanya lebih lengkap dan unggul dibanding kabupaten.

Rata-rata Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kota lebih tinggi daripada PDRB kabupaten yang berpengaruh pada proporsi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kota juga memiliki berbagai klasifikasi menurut jumlah penduduk sebagai berikut:

  • Kota kecil, memiliki jumlah penduduk 20.000 hingga 50.000 jiwa.
  • Kota sedang, memiliki jumlah penduduk 50.000 sampai 100.000 jiwa.
  • Kota besar, memiliki jumlah penduduk 100.000 sampai 1 juta jiwa.
  • Kota metropolitan, memiliki jumlah penduduk 1-5 juta jiwa.
  • Kota megapolitan, memiliki jumlah penduduk lebih dari 5 juta jiwa.

Sumber:
dpr.go.id 
palembang.tribunnews.com 
kompas.com 

https://regional.kompas.com/read/2022/03/09/222030578/perbedaan-kabupaten-dan-kota-dari-luas-wilayah-hingga-kepadatan-penduduk

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke