Salin Artikel

Tubuh Penuh Tato, Menangis Saat Disuntik Vaksinasi Covid-19

Dia bahkan sempat menangis saat jarum suntik masuk ke lengan kirinya.

Aprilia adalah salah satu warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kota Salatiga.

Dia menjalani hukuman selama satu tahun penjara karena terlibat kasus psikotropika.

"Rasanya beda saat tato dengan jarum suntik. Tapi senang sudah bisa vaksin, biar aman dari Covid-19," ujar Aprilia, pada Rabu (9/3/2022).

Aprilia mengakui ada perasaan was-was terkait suntik vaksin.

"Ini memang sudah suntik vaksin yang kedua, tapi saya tetap minta pendampingan ke petugas untuk menemani karena takut. Kalau jarum tato, saya tidak takut," ungkap dia.

Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano mengatakan, bahwa ada 37 (tiga puluh tujuh) warga binaan yang mendapat suntik vaksin kedua.

"Vaksin ini menjadi langkah positif untuk meningkatkan imunitas warga binaan. Terlebih, dari 155 penghuni rutan pada saat ini, ada 70 persen yang sudah disuntik vaksin booster dan sebagian baru mendapat vaksin kedua hari ini," ungkap dia.

Selain vaksinasi, petugas juga menggelorakan pola hidup sehat untuk warga binaan walau berada di tempat terbatas.

"Selain olahraga, bimbingan rohani dan pelayanan kesehatan, juga pemenuhan kebutuhan harian, seperti makanan yang diberikan tiga kali dalam sehari sudah memenuhi standar dan aturan yang berlaku," papar dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/09/112856678/tubuh-penuh-tato-menangis-saat-disuntik-vaksinasi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke