6 Masjid Terapung di Indonesia, Ada yang Hancur Diterjang Tsunami

Di Indonesia, masjid sangat banyak jumlahnya mengingat negeri ini berpenduduk mayoritas muslim.

Masjid-masjid yang ada pun beragam, mulai dari masjid yang memiliki nilai sejarah hingga masjid dengan estetika bangunan yang menawan.

Di antara masjid yang memiliki daya tarik sebagai obyek wisata adalah masjid terapung.

Disebut masjid terapung karena bangunan masjid dibangun di atas perairan sehingga tampak seperti terapung.

Berikut ini ulasan ringkas mengenai 6 masjid terapung di Indonesia yang menawan:

1. Masjid Amirul Mukminin Makassar

Masjid Amirul Mukminin merupakan masjid berkonsep terapung pertama yang ada di Indonesia.

Masjid Terapung Amirul Mukminin berada di Jalan Penghibur, Losari, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Lokasinya berada di kawasan wisata Pantai Losari yang terkenal di Makassar itu.

Masjid Amirul Mukminin dibangun pada tahun 2009 sebagai bagian dari proses renovasi besar-besaran Pantai Losari.

Pembangunan masjid rampung dan diresmikan pada tanggal 8 Maret 2013.

Masjid Amirul Mukminin dibangun di atas perairan seluas 1.683 meter persegi dan mampu menampung sekitar 500 jamaah.

Gaya arsitekturnya modern minimalis yang dipadukan dengan nuansa Islami.

2. Masjid Al Aminah - Lampung

Masjid terapung di Indonesia berikutnya berada di Provinsi Lampung bernama Masjid Al Aminah.

Masjid Al Aminah berada 300 meter dari bibir Pantai Sari Ringgung, Kecamatan padang Cermin, Pesawaran, Lampung.

Masjid ini benar-benar mengapung karena tiopang oleh pelampung dan jangkar supaya tidak hanyut.

Masjid Al-Aminah dibangun pada tahun 2012 dan diresmikan pada tahun 2015.

Masjid yang pernah menjadi ikon Kota Palu ini berada di dekat Pantai Taman Ria, Kampung Lere, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Luas masjid terapung Palu ini mencapai 121 meter dan mampu menampung hingga 200 jamaah.

Keunikan Masjid Arqam Babu Rahman terletak pada kubahnya yang bercahaya dengan 7 warna pada malam hari.

Hanya saja, saat ini Masjid Arqam Babu Rahman sudah tidak beroperasi lagi.

Hal itu lantaran masjid ini mengalami kerusakan arah saat terjadi gempa dan tsunami Palu 2018 silam.

4. Masjid Oesman Al-Khair - Kalbar

Masjid Oesman Al-Khair berada di Kabuapten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat,

Masjid ini dibangun di atas perairan tepi pantai dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 2016 silam.

Pembangunan Masjid Oesman Al-Khair ini merupakan inisiatif dari Oesman Sapta Odang, yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MRP RI 2014-2019.

Masjid Oesman Al-Khair dibangun dengan luas 50x50 meter dan mampu menampung hingga 3.000 jemaah.

Masjid ini mengusung gaya arsitektur Timur Tengah, meskipun arsiteknya adalah orang Indonesia asli.

Masjid Amahami atau Masjid Terapung Amahami berada di Pantai Amahami, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Masjid Amahami diresmikan pad atahun 2017. Desain masjid ini hasil karya arsitektur dari Tim Universitas Petra Surabaya.

Dalam masjid ini terkandung filosofi kepemimpinan masyarakat Bima, yaitu Nggusu Waru dan Uma Lengge.

6. Masjid Raya Al-Munawwar - Ternate

Masjid terapung berikutnya adalah Masjid Raya Al-Munawwar Ternate di Provinsi Maluku Utara.

Masjid ini dibangun di bibir pantai dengan dua menaranya berada di atas perairan.

Masjid Raya Al-Munawwar ini dibangun pada tahun 2003. Namun proses pembangunannya sempat terhenti.

Masjid yang menjadi ikon Kota Ternate itu baru diresmikan dan digunakan pada 6 Agustus 2010.

Peresmian masjid ini ditandai dengan Shalat Jumat dan takbir akbar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan di tahun itu.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 6 hektare, dengan luas masjid mencapai 9.512 meter persegi.

Dengan luas tersebut, salah satu masjid terapung di Indonesia ini mampu menampung hingga 15.000 jemaah.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnewswiki.com