Salin Artikel

7 Fakta Penembakan 8 Pekerja di Puncak Papua, Anak Kepala Suku hingga Warga Bandung Ikut Tewas

Mereka adalah pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT). Salah satu korban tewas adalah Bebi Tabuni, anak Kepala Suku Gome di Illaga.

Saat itu anak Sang Kepala Suku sedang mendampingi para pekerja telekomunikasi yang hendak memperbaiki tower di ketinggian 3.000 mdpl tersebut.

Dan berikut 7 fakta penembakan delapan pekerja di Distrik Beoga:

1. Satu pekerja selamat

Dalam insiden penyerangan itu, salah seorang karyawan PTT berinisial NS berhasil selamat. Ia kemudian berhasil dievakuasi menggunakan helikopter pada Sabtu (5/3/2022).

Ia terlihat syok dan menangis saat menceritakan delapan orang rekannya tewas dibunuh KKB.

“Semua sudah habis. Iya semuanya. Satu kumpulan. Tujuh orang dibantai," kata NS sambil menangis.

Menurutnya ada 10 anggota KKB yang menyerang mereka dengan senjata tajam dan senjata api.

Para pelaku masuk saat NS dan korban lainnya sedang bekerja. Menurutnya, 8 orang rekannya masuk ke jurang sementara ia lari ke luar untuk menyelamatkan diri.

"Pas dia masuk, saya lari ke luar, yang lain masuk ke jurang,” ujarnya.

Belakangan diketahui jika 7 rekannya dan anak kepala suku yang masuk ke jurang tewas dibunuh KKB.

Abeloni Tabuni, sang ayah bercerita saat kejadian anaknya ikut kut serta dalam pembangunan jaringan dengan sejumlah pekerja telekomunikasi PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga.

"Saya punya anak tidak melakukan apa-apa. Dia hanya pekerja dan banyak berpartisipasi dalam pembangunan di Puncak, termasuk membangun jaringan," kata Abeloni Tabuni.

Ia pun menyesalkan tindakan KKB yang menyerang warga sipil.

"Kalian jangan datang untuk menyerang dengan kekerasan, itu sama sekali tidak boleh, dan masyarakat jangan kalian tembak," kata dia.

Abeloni tak menyangka anaknya ikut tewas dalam peristiwa tersebut.

"Saya punya anak bernama Bebi Tabuni sudah kena tembak. Padahal, anak saya ini pasang jaringan untuk Kabupaten Puncak, namun ditembak," katanya.

Jenazah para korban berhasil dievakusi oleh Satgas Operai Damai Cartenz pada Senin (7/3/2022) pagi.

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman mengatakan tim berangkat pukul 07.30 WIT. Ada sembilan personel yang mengevakuasi dengan menggunakan empat helikopter.

Jenazah kemudian diterbangkan ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dan diberangkatkan ke RSUD Timika untuk visum.

Evakuasi jenazah para korban sempat tertunda karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat serta lokasi kejadian yang cukup sulit untuk dijangkau.

Terry adalah anak buah Nau Waker. Namun Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

Namun hal tersebut dibantah oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Ia mengatakan bertanggungjawab pada penyerangan tersebut adalah KKB di bawah pimpinan Gen Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen.

Sebby mengklaim bahwa kedelapan korban adalah bagian dari TNI-Polri.

Karena perintah perang telah diumumkan oleh Komandan Operasi Umum TPNPB Mayjend Lekagak Telenggen pada tahun 2017 di Jambi, Puncak Jaya, Papua," kata dia.

5. Warga Bandung ikut jadi korban

Billy Garibali (41), warga Kampung Cibuah, Desa Panyandap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung ikut menjadi korban tewas.

Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang berusia 14 tahun, 12 tahun dan 2 tahun.

Korban Billy sudah bertahun-tahun bekerja sebagai petugas tower di Papua. Rencananya jenazah Billy akan dibawa ke Bandung dan dimakamkan di kampung halamannya.

Saat itu terjadi penganiayaan kepada korban Dejalti Pamean.

Hinga Maret 2022, sudah ada 11 aksi kejahatan yang dilakukan KKB di kawasan yang berbatasan langsung dengan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Sebelum Beoga, kawasan yang rawan gangguan keamanan kerap terjadi di Distrik Sugapa.

Daftar kejahatan KKB di Distrik Beoga antara lain penembakan beberapa guru, pembakaran perumahan guru di Kampung Julukoma, pembakaran sekolah, pembakaran rumah kepala sekolah SMP, pembakaran kantor PT Bumi Infrastruktur hingga penembakan yang menewaskan Kabnda Papua Brogjen TNI Gisti Putu Danny Nugraha Karya.

Untuk ke Beoga, ada empat kali penerbangan. Harga tiket pesawat tanpa barang mencapai Rp 1,8 juta per orang. Jika membawa barang, maka tarifnya adalah Rp 20.000 per kilogra,.

Di Beoga, seluruh rumah menggunakan panel surya dengan kapasitas terbatas. Selain itu di distrik tersebut satu-satunya kendaraan roda empat hanya ambulans milik Puskesmas Beoga.

Namun sekarang ambulans tersebut rusak dan tak bisa digunakan.

Walau tak ada mobil, di distrik banyak warga yang memiliki motor. Mereka membeli motor dari Kabupaten Mimika dan mengirimkannya dengan pesawat.

Ongkos pengiriman pun tak tak murah yakni Rp 6 juta per motor. Di distrik terbut ada tiga toko yang menjual bahan bakar dengan harga Rp 50.000 per liter.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi | Editor : Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Priska Sari Pratiwi)

https://regional.kompas.com/read/2022/03/08/081200978/7-fakta-penembakan-8-pekerja-di-puncak-papua-anak-kepala-suku-hingga-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke