KOMPAS.com - Perundingan pertama antara pemerintah Indonesia dan Bali yang menghasilkan kesepakatan adalah perundingan Linggarjati.
Perjanjian Linggarjati merupakan pengakuan de facto Belanda atas Republik Indonesia.
Perundingan Linggarjati digelar setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Penerimaan internasional atas Kemerdekaan Indonesia memainkan peran penting terhadap pengakuan bangsa lain atas Kemerdekaan Indonesia.
Sebelumnya, Perundingan Hoge Veluwe di Belanda terhenti dan gagal bagi pemerintah Republik Indonesia dan Belanda.
Perundingan Linggarjati dilaksanakan di Desa Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, pada tanggal 11-13 November 1946.
Perjanjian Linggarjati secara resmi diratifikasi oleh kedua belah pihak pada tanggal 25 Maret 1947, di Istana Rijswijk Jakarta (sekarang dikenal sebagai Istana Merdeka).
Isi Perundingan Linggarjati
Perjanjian Linggarjati meliputi tiga hal, yaitu
Dalam kesepakatan tersebut, wilayah Republik Indonesia Serikat mencakup bekas Hindia Belanda terdiri atas Republik Indonesia, Kalimantan, dan Timur Besar.
Hasil Perjanjian Linggarjati dipandang memiliki kelemahan dan keuntungan bagi Indonesia.
Kerugian Indonesia dari Perjanjian Linggarjati
Ditinjau dari kekuasaan, wilayah Republik Indonesia menjadi sempit, karena wilayahnya hanya menjadi Sumatera, Jawa, dan Madura.
Luas wilayah ini bertentangan dengan aspirasi bangsa yang menginginkan wilayah RI berdaulat atas wilayah Hindia-Belanda.
Keuntungan Indonesia dari Perjanjian Linggarjati
Meskipun wilayah Republik Indonesia menjadi terbatas, namun adanya perjanjian yang mengandung pernyataan de facto dari Pemerintah Belanda atas Kemerdekaan Indonesia
Dengan begitu, Kedudukan Indonesia di mata internasional semakin kuat karena banyak negara seperti Inggris, Amerika, dan negara-negara Arab mengakui kedaulatan RI.
Dalam Perjanjian Linggarjati, beberapa tokoh datang dan mewakili masing-masing pihak. Berikut beberpa tokoh dalam perjanjian tersebut:
Sumber: pintar.jatengprov.go.id, kemlu.go.id, dan kompas.com
https://regional.kompas.com/read/2022/03/01/205105578/isi-perjanjian-linggarjati-keuntungan-dan-kerugian-bagi-indonesia