Salin Artikel

Khofifah Berharap Kendang Jimbe Blitar Dapatkan Pasar Ekspor Baru pada Rangkaian Pertemuan G20

BLITAR, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri mengunjungi pusat produksi kendang jimbe di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Minggu (27/2/2022) sore.

Khofifah mengatakan, Desa Minggirsari dengan produk kendang jimbe merupakan kandidat prioritas untuk menjadi salah satu dari 15 desa wisata yang akan mendapatkan pembinaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

"Kami memang sedang hunting untuk memenuhi kuota 15 desa devisa yang disiapkan oleh LPEI," ujar Khofifah, di sela kunjungannya ke salah satu sentra perajin kendang jimbe, Minggu.

Menurut Khofifah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur sudah memasukkan Desa Minggirsari dalam daftar kandidat desa devisa tersebut dan berharap LPEI dapat segera menindaklanjuti dengan penjiauan langsung.

Memenuhi syarat

Khofifah menilai, dengan produk kendang jimbe, Desa Minggirsari telah memenuhi syarat yang ditetapkan LPEI untuk menjadi desa devisa.

Beberapa syaratnya, kata Khofifah, antara lain, produk harus unik, hasil produksi sendiri, terdapat beberap unit perajin dan para peraji berasosiasi dalam satu wadah.

"Nah, itu syarat jadi desa devisa. Kita berharap perajin kendang jimbe ini memenuhi syarat," ujar dia.

Khofifah mengatakan, penetapan 15 desa devisa merupakan kewenangan LPEI pusat atas usulan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.


125 pertemuan G20

Sebanyak 15 desa di Jawa Timur yang segera akan ditetapkan sebagai desa devisa, kata Khofifah, akan mendapatkan sejumlah bantuan dari LPEI.

Selain pembiayaan, kata dia, 15 desa devisa tersebut juga akan mendapatkan bantuan kreatif dalam disain dan bantuan pemasaran.

Menurut Khofifah, sebenarnya kendang jimbe Desa Minggirsari sudah tembus pasar China dan Brazil, namun pandemi telah menurunkan drastis jumlah permintaan.

Jika Desa Minggirsari lolos seleksi ke-15 desa devisa Jawa Timur, kata dia, kendang jimbe Blitar hasil produksinya akan mendapatkan kesempatan dipajang pada setiap ajang pertemuan G20 yang akan dimulai Maret.

"Jadi, desa devisa kesempatan utamanya di-display pada pertemuan-pertemuan G20. Sebenarnya pertemuan mulai Maret sampai akhir tahun ini," kata dia.

Menurut Khofifah, terdapat 125 kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk memajang produk dari desa devisa selama rangkaian pertemuan G20.

Kesempatan tersebut akan menjadi ajang untuk mendapatkan pasar-pasar ekspor baru yang berasal dari negara-negara peserta G20.

"Karenanya, saya berharap LPEI pusat nanti dapat memprioritaskan waktunya ke sini," ujar dia.

Kendang jimbe merupakan produk kerajinan yang telah menjadi bagian dari ikon Kota dan Kabupaten Blitar dengan pasar utamanya ekspor ke China.

Namun, pandemi Covid-19 menghentikan pengiriman ke China.

Kini, pesanan untuk ekspor sudah mulai muncul meski masih jauh di bawah tingkat produksi sebelum pandemi. 

https://regional.kompas.com/read/2022/02/28/103922278/khofifah-berharap-kendang-jimbe-blitar-dapatkan-pasar-ekspor-baru-pada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke