Salin Artikel

Dikritik soal Pameran Pusaka Kerajaan Linge, Mantan Anggota DPR RI Asal Aceh Tengah Ini Lapor Polisi

TAKENGON, KOMPAS.com - Mantan anggota DPR RI asal Aceh Tengah yang juga mantan Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, melaporkan pemilik akun Facebook Win Wan Nur, seorang aktivis sosial yang bernama asli sama, Win Wan Nur, pada Kamis (24/2/2022).

Laporan itu terkait dengan pencemaran nama baik karena pemilik akun mengkritik pameran pusaka Kerajaan Linge.

"Benar, laporan kami terima 24 Februari, sore;" kata Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah, Iptu Ibrahim, melalui sambungan telepon, Jumat (25/2/2022).

Pihaknya menerima laporan itu atas kasus dugaan pencemaran nama baik.

"Laporan ini terkait dengan pencemaran nama baik," lanjut Iptu Ibrahim.

Saat ini, pihaknya sedang mengambil keterangan sejumlah pihak sebelum memanggil terlapor.

"Sementara ini kami sedang mengambil keterangan beberapa orang, dan terlapor belum kami panggil," ujarnya.

Pelapor merasa difitnah 

Sementara itu, Tagore Abubakar merasa difitnah atas unggahan Win Wan Nur terkait dengan pameran peninggalan Kerajaan Linge yang berlangsung di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon.


Selain itu, Tagore juga menyebut bahwa tuduhan rekayasa cerita sejarah mengenai asal sumber pusaka Reje Linge oleh terlapor disebut tidak berdasar.

"Pertama, Win Wan Nur mengatakan bahwa anggaran pelaksanaan pameran itu menggunakan uang negara, itu adalah fitnah, karena uangnya dari dana pribadi dan sumbangan lain yang tidak mengikat," kata Tagore kepada Kompas.com memalui sambungan telepon, Jumat (25/2/2022).

Laporan Tagore juga menyentil lembaga Balai Arkeologi Sumatera Utara. Sebab Win Wan Nur dalam unggahan di akun Facebooknya pernah mengutip isi berita bahwa Tagore berbohong soal pernyataan Balai Arkeologi Sumut terkait pusaka Kerajaan Linge yang disimpan Tagore.

"Saya ada temukan bukti pengakuan dari Ketut (Arkeolog Balai Arkeologi Sumatera Utara) kepada seseorang bernama Win yang ditembuskan kepada saya, bahwa Ketut mengklarifikasi pernyataannya. Bukti (pengakuan) ini ada pada saya. Jadi pernyataan Tagore berbohong itu salah. Sebab pernyataan saya tentang komentar Balai Arkeolog tentang logam yang saya tunjukkan begitu adanya," ujar Tagore.

Tak hanya itu, Tagore menyebut, pihak yang meragukan sejarah keberadaan dan kebesaran Kerajaan Linge telah menyakiti perasaan orang Gayo yang mendiami Kabupaten Aceh Tengah, Gayo Lues, sebagian Aceh Timur dan Aceh Tamiang.

Mantan anggota Ketua DPRK Bener Meriah periode 2004-2007 itu merasa heran dengan sejumlah pihak yang meragukan sejarah Kerajaan Linge. Sebab, Tagore mengaku menjadi salah satu orang yang mendapat sejumlah benda yang berasal dari penerus Kerajaan Linge.

"Kalau ada yang mengatakan palsu. Tunjukkan yang asli. Jadi kalau tidak mampu berbuat untuk Gayo, maka jangan menganggu," jelas Tagore.


Terlapor siapkan pengacara

Pemilik akun Facebook Win Wan Nur mengaku sudah menyiapkan pengacara untuk menghadapi laporan itu. Win Wan Nur mengaku sedang mempersiapkan jawaban atas laporan terhadapnya.

"Menurut pengacara (Nourman Hidayat), saya tidak boleh berbalas pantun, sebab Tagore sudah membawa kasus ini ke jalur hukum," kata Win singkat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (26/2/2022).

"Karena Tagore sudah memilih untuk menyelesaikan persoalan ini di jalur hukum, maka pihaknya juga hanya akan menjawabnya nanti saat diminta oleh aparat penegak hukum," ungkap Win Wan Nur.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/26/124631178/dikritik-soal-pameran-pusaka-kerajaan-linge-mantan-anggota-dpr-ri-asal-aceh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke