Salin Artikel

6 Fakta Kabupaten Nganjuk, "Kota Angin" Penghasil Bawang Merah Terbesar di Jawa Timur

KOMPAS.com - Kabupeten Nganjuk terletak di Provinsi Jawa Timur.

Tepatnya, wilayah ini terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Nganjuk berbatasan dengan sejumlah kabupaten di Jawa Timur, sebelah utara berbatsan dengan Kabupaten Bojonegoro serta Kabupaten Kediri dan Trenggalek di sebelah selatan.

Pada wilayah bagian timur, Kabupaten Nganjuk berbatasan dengan dan Kediri. Sedangakan di sebelah barat, Kabupaten Nganjuk berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo dan Madiun.

Kabupaten Nganjuk berjulukan Kota Angin karena di daerah ini memiliki tingkat frekuensi angin yang tinggi dan kencang.

Nganjuk memiliki 20 kecamatan

Berikut beberapa fakta Kabupaten Nganjuk:

1. Sejarah Kebupaten Nganjuk

Kata Nganjuk, dahulu merupakan sebuah tempat atau desa Anjuk Ladang.

Nganjuk diabadikan sebagai nama daerah tidak lain dengan sejarah kepahlawanan prajurit yang di bawah pimpinan Pu Sindok saat mampu menaklukkan tentara dari Kerajaan Sriwijaya.

Nganjuk diambil dari kata Anjuk yang berarti kemenangan dan kejayaan. Perubahan kata Anjuk menjadi Nganjuk karena proses morfologi bahasa.

Sejarah Kabupaten Nganjuk berawal dari keberadan Kabupaten Berbek di bawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo.

Saat, Kabupaten Berbek di bawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng Sosrodirdjo, sekitar tahun 1811, Kabupaten Berbek pecah menjadi dua, yaitu Kabupaten Berbek dan Kabupaten Godean.

Adanya perjanjian Sepreh pada tahun 1830 tentang penataan kembali daerah-daerah di bawah pengawasan dan kekuasaan Nederlandsch Goubverment dengan SK tanggal 31 Agustus 1830, Kabupaten Godean dicabut dan bergabung dengan Kabupaten Berbek.

Pada masa pemerintahan Raden Toemenggoeng SosroKoesoemo III, Bupati Berbek, terjadi peristiwa penting, yaitu pindahnya pemerintahan dari Kota Berbek ke Kota Nganjuk.

Pada masa kepemimpinan RMT Sosro Hadi Koesoemo ini dimulai dengan sebutan Regentschap (Kabupaten) Nganjuk yang sebelumnya masih disebut Afdelling Berbek (Kabupaten Berbek).

2. Tol Ngawi - Kertosono

Dikutip dari kompas.com, Tol Ngawi - Kertosono memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di Kabupaten Nganjuk.

Tol dengan panjang 87 kilometer mendorong ekonomi kerakyatan dan pariwisata lokal serat memunculkan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berimbas pada terbukanya lapangan pekerjaan.

3. Tempat Kelahiran Artis dan Pejabat

Eko Hendro Purnomo alia Eko Patrio, pelawak dan anggota partai merupakan publik figur yang lahir di Nganjuk, Jawa Timur.

Eko lahir di di Nganjuk pada tanggal 30 Desember 1970.

Selain Eko Patrio, Mantan Menteri Penerangan, Harmoko  juga lahir di Nganjuk. Menteri di era-Presiden Soeharto ini lahir pada tanggal 7 Februari 1939. 

4. Penghasil Bawang Merah

Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu penghasil bawang merah di Jawa Timur. Bahkan, wilayah ini berada di urutan nomor lima dari 10 besar penghasil bawang merah di Indonesia.

Wilayah penghasil bawang merah di Kabupaten Nganjuk terdapat di Rejoso, Bagor, Wilangan, Sukomoro, dan Gondang.

5. Nasi Tumpang

Nasi tumpang merupakan salah satu kuliner khas Nganjuk.

Nasi tumpang berupa nasi dengan sambal tumpang yang ditambah daun kulup.

Sambal tumpang merupakan sambal khas Nganjuk, sambal ini terbuat dari tempe busuk atau tempe yang sudah difermentasi.

6. Wisata Kabupaten Nganjuk

Kabupaten Nganjuk memiliki tempat wisata yang cukup beragam. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

a. Candi Ngetos

Candi Ngetos merupakan situs bersejarah. Candi Ngetos diperkirakan sebagai kawasan pemakaman Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit.

Raja Hayam Wuruk yang meninggal dengan cara dikremasi, sebagian abunya di simpan di Candi Ngetos

Candi Ngetos dibangun dari bata merah, khas banguann era Majapahit.

Lokasi: Jalan Raya Ngetos, Dusun Ngetos, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

b. Candi Lor

Candi Lor merupakan bangunan yang didirikan raja pertama Kerajaan Medang atau Mataram Hindu periode Jawa Timur, yaitu Mpu Sendok.

Diperkirakan, candi berdiri pada 937 masehi dan dibangun untuk memperingati kemenangan Mpu Sindok saat melawan tentara Melayu dari Wangsa Sailendra.

Lokasi: Jalan Panglima Sudirman, Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

c Agrowisata Perkebunan Mawar

Di tempat ini, wisatawan akan mendapatkan pengetahuan mengenai bercocok tanam bunga mawar. Puluhan ribu mawar terdapat di tempat ini.

Pengunjung dapat membeli berbagi jenis bunga mawar lokal maupun impor.

Lokasi: Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. (Editor: Dheri Agriesta, Rachmawati, Hilda B Alexander)

Sumber: dpmptsp.nganjukkab.go.id, jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id

encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, digilib.unesa.ac.id
travel.tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2022/02/25/184744178/6-fakta-kabupaten-nganjuk-kota-angin-penghasil-bawang-merah-terbesar-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke