Salin Artikel

Seorang Petani Diseret Buaya Saat Bersihkan Diri, Sempat Teriak Sebelum Menghilang Dibawa ke Kedalaman

Kapolsek Sesayap Hilir, Iptu Jaimin mengungkapkan, Luther saat itu melintasi jalan sepanjang kanal mengendarai mobil bak terbuka bermuatan 10 balok kayu ulin, bersama dua orang keneknya, Martinus De Pores Ison (22) dan Labo Saputra (21).

"Dia selesai membongkar muatan, lalu istirahat dan mengambil daun nipah, lalu membersihkan diri di pinggir kanal. Korban sudah melihat ada plang larangan mendekati kanal karena ada buaya, tapi dia bilang saat itu sedang tidak ada buaya," ujar dia, saat dihubungi, Jumat (18/2/2022).

Merasa yakin tidak ada tanda tanda keberadaan buaya, Luther akhirnya turun pelan-pelan ke kanal. Namun dalam hitungan detik, muncul buaya yang langsung menyerangnya.

"Korban diterkam buaya pada bagian kepala dan dibawa ke kedalaman kanal. Dia sempat berteriak ‘Uy’ sebelum akhirnya tenggelam," lanjutnya.

Terekam kamera Hp

Momen Luther turun ke pinggir kanal, sebenarnya terekam oleh salah satu rekannya yang memilih tetap berada jauh dari sana.

Namun karena terkejut dengan serangan buaya yang tiba-tiba, hape tersebut jatuh dan hanya merekam bagian ekor buaya saja setelah membawa masuk Luther ke kedalaman air.

"Rekannya lalu mengejar melalui pinggir tanggul untuk mengetahui ke mana arah larinya buaya. Ia juga meminta teman lain segera minta tolong ke warga sekitar," kata Jaimin.

Buaya sempat kembali terlihat sudah cukup jauh dari lokasi awal tempat Luther diserang.

Dari perkiraan saksi, buaya tersebut memiliki lebar badan sekitar 60 cm dan panjang sekitar 400 cm atau 4 meter.

"Ini kejadian kedua. Saya sudah meminta kepala desa untuk memasang plang peringatan buaya di kanal sejak Desember 2021. Saat itu ada juga kejadian serupa di lokasi yang sama," katanya lagi.

Kanal disetrum agar buaya memperlihatkan diri

Upaya pencarian lalu dilakukan melibatkan unsur SAR dan warga sekitar. Mereka bahkan melibatkan pawang buaya untuk segera menemukan keberadaan korban.

Sejumlah ritual untuk memanggil buaya dicoba, sampai masyarakat berupaya menyetrum kanal menggunakan kabel mesin genset.

"Sempat disetrum kanalnya, berharap kalau ada buaya bisa keluar dan tanda tanda keberadaan Luther bisa ditemukan," jelasnya.

Dalam upaya pencarian Luther, Basarnas mengerahkan 5 personel dengan menurunkan sarana baru berupa Aqua Eye.

Alat yang baru dimiliki Basrnas Tarakan ini, memiliki spek mampu mendeteksi keberadaan makhluk hidup di bawah air.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/18/162250878/seorang-petani-diseret-buaya-saat-bersihkan-diri-sempat-teriak-sebelum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke