5 Daerah Penghasil Marmer di Indonesia, Tulungagung dan Magelang Terkenal hingga Mancanegara

Batu marmer merupakan salah satu jenis batuan di bumi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan bangunan.

Secara umum, batuan di bumi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf atau malihan.

Batu marmer termasuk dalam jenis batu metamorf atau batu malihan karena proses terbentuknya berasal dari proses metamorfosis.

Pengertian Batu Marmer

Batu marmer adalah batuan hasil proses metamorfosis atau malihan dari batu gamping, yang dalam prosesnya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.

Kata marmer berasal dari bahasa Yunani yaitu Marmaron yang artinya batu bersinar, batu kristal, atau berkilau.

Tekstur dan keteraturan butir pada batu marmer terjadi akibat rekristalisasi struktur asal batuan itu sendiri.

Sedangkan batu marmer di INdonesia diperkirakan sudah ada sejak 30-60 juta tahun yang lalu.

Adapun ciri-ciri batu marmer ada lima, yaitu memiliki struktur batu yang kompak, gugusan kristal relatif sama, tersusun atas mineral kalsit dengan mineral minor.

Lalu memiliki nilai komersial atau ekonomi yang tergantung pada warna dan tekstur, serta terpengaruh porositas, kekuatan regangan, dan kekuatan terhadap cuaca.

Daerah Penghasil Marmer di Indonesia

Mengingat umur batu marmer di negeri ini yang sudah puluhan juta tahun lamanya, maka tak heran ada banyak daerah penghasil marmer di Indonesia.

Berikut 5 daerah penghasil marmer di Indonesia:

1. Tulungagung, Jawa Timur

Tulungagung merupakan daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia.

Tambang marmer di Tulungagung konon sudah ada dan sudah beroperasi sejak masa kolonial Belanda.

Aktivitas tambang marmer di Tulungagung dilakukan di Bukit Besole, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung.

Di desa tersebut terdapat perusahaan tambang bernama PT Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT).

Marmer dari Tulungagung dikenal dengan kualitasnya yang baik. Tak heran setiap tahun selalu ada permintaan marmer, baik untuk pembangunan rumah, sekolah, maupun sarana umum lainnya.

2. Magelang, Jawa Tengah

Kabupaten Magelang juga merupakan salah satu daerah penghasil marmer di Indonesia.

Lokasi pertambangan marmer di daerah ini tepatnya berada di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Marmer dari Magelang ini tergolong langka dan unik, lantaran muncul dari bawah tanah dengan serat berwarna merah.

Di Kecamatan Salaman pula terdapat tempat wisata berupa Bukit Marmer Merah, yaitu di Desa Wisata Ngargoretno, Salaman, Magelang.

3. Sumatera Barat

Provinsi Sumatera Barat juga menjadi salah satu daerah penghasil marmer di Indonesia.

Tambang marmer di Sumatera Barat tersebar di beberapa kabupaten/kota di Tanah Minangkabau itu.

Tambang marmer pertama dapat ditemukan di Halaban dan Sitanang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatara Barat.

Selain itu, tambang marmer juga terdapat di Kabupaten Agam, serta Tampurungo di Kabupaten Sawahlunto.

4. Lampung

Sama seperti Sumatera Barat, sentra pertambangan marmer di Provinsi Lampung juga dapat ditemukan di beberapa tempat.

Beberapa titik penghasil marmer di Lampung seperti Kecamatan Natar, Kecamatan Way Tuba,

Lalu Kecamatan Bangun Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Kecamatan Pugung, Kecamatan Gedong Tataan, dan Kecamatan Pagelaran.

5. Sulawesi Selatan

Tak hanya di Jawa dan Sumatera, daerah penghasil marmer di Indonesia juga dapat ditemukan di Pulau Sulawesi, tepatnya Sulawesi Selatan.

Di Sulawesi Selatan ini, tambang marmer tersebar di beberapa tempat seperti di Maros, Barru, Pangkep, Bone, hingga Enrekang.

Namun demikian, perusahaan pertambangan marmer di daerah-daerah itu tidak bertahan lama.

Salah satu sebabnya adalah karena larangan ekspor bahan mentah.

Batu marmer yang diproduksi di daerah-daerah tersebut digunakan untuk beragam keperluan, salah satunya penghias rumah.

Marmer sangat cocok untuk hiasan rumah, karena sifatnya yang tahan lama, mudah dibersihkan, hingga tampilannya yang indah.

Selain hiasan, marmer juga bisa menjadi bahan dasar furniture, bahan batu nisan, hingga penetral asam.

Sumber:
Ilmugeografi.com
Unej.ac.id