Salin Artikel

Soal Penanganan Stunting, Wali Kota Ambon: Harus Selesaikan Akar Permasalahannya, Kemiskinan

Menurut Richard, akar masalah stunting adalah kemiskinan. Sehingga, pola penanganannya harus diselesaikan secara bersama.

“Stunting korelasi dengan kemiskinan, itu akar pemasalahannya. Jadi penanganannya tidak bisa parsial, stunting lalu berikan obat, perbaiki gizi. Harus selesaikan akar permasalahannya yaitu kemiskinan,” kata Richard dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/2/2022).

Terkait masalah tersebut, Pemerintah Kota Ambon telah menggelar Rapat Koordinasi Stunting Kota Ambon yang berlangsung pada Rabu (16/2/2022).

Menurutnya, meski stunting disebabkan oleh faktor kemiskinan, tetapi tidak semua warga miskin di kota Ambon menderita stunting.

“Situasi saat ini, karena pandemi banyak yang di-PHK, sehingga untuk makan saja sulit apalagi untuk beli susu. Oleh sebab itu mari kita melihat stunting ini sebagai masalah bersama,” ujarnya.

Ia juga meminta seluruh OPD dalam lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon tidak boleh mempertahankan ego sektoral dalam penanganan stunting dengan target nasional di bawah 14 persen pada 2024.

“Ambon diharapkan di bawah target nasional. Ini cukup beralasan, karena semua lokus stunting dapat dijangkau dengan alat transportasi, baik dengan kendaraan maupun jalan kaki, dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Maluku. Sehingga jika kita tidak bisa mencapai itu, maka ada yang salah dengan kita,” bebernya.

Ia juga meminta jajarannya untuk dapat melaksanakan aksi konvergensi yang telah dirumuskan dalam penanganan stunting sesuai tupoksi masing-masing di bawah koordinasi Bappeda Litbang.

“Ada delapan aksi konvergensi, walaupun dalam laporan 100 persen, tapi saya minta betul-betul diperhatikan. Yang  pertama harus sistematis, bertahap dan yang harus terintergasi di bawah Bappeda Litbang,” ungkapnya.

Selain itu, Richard berharap semua komponen masyarakat di Kota Ambon dapat bersama-sama terlibat dalam penanganan stunting.

“Seluruh komponen harus terlibat bersama sama, tanggung jawab pemerintah bagaimana, akademisi, media, masyarakat dan swasta bagaimana, sehingga lewat tanggung jawab itu kita tangani stunting secara bersama,” tandasnya.

Pemerintah Kota Ambon menjadikan 600 anak sebagai sasaran penanganan stunting pada 2022 dengan angka prevalensi 4,6 persen.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/17/172520578/soal-penanganan-stunting-wali-kota-ambon-harus-selesaikan-akar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke