Salin Artikel

Komplotan Ini Jual Hasil Curian Layaknya Dealer Resmi, Kirim Motor Pesanan Pakai Pikap

LAMPUNG, KOMPAS.com - Komplotan pencuri di Lampung berlaku layaknya dealer sepeda motor resmi.

Sekali mengirim sepeda motor curian ke daerah lain, komplotan ini menggunakan mobil pikap.

Adapun tiga orang dari komplotan tersebut telah ditangkap Satreskrim Polresta Bandar Lampung.

Mereka yakni AN warga Jabung (Lampung Timur), LN warga Merbau Mataram (Lampung Selatan), dan AS warga Kalianda (Lampung Selatan).

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi (Kompol) Devi Sujana mengatakan, mereka ditangkap setelah pihaknya melakukan penyelidikan sejumlah laporan pencurian motor di Kota Bandar Lampung, Lampung.

Menurutnya, komplotan ini sudah lebih dari 150 kali beraksi sejak tahun 2020.

"Sejauh ini, dari hasil pemeriksaan, sudah 150 unit sepeda motor curian yang mereka jual," kata Devi di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis (17/2/2022).

Adapun wilayah penjualan motor curian ini meliputi seluruh Provinsi Lampung hingga Sumatera Selatan.

Menurut Devi, untuk penjualan di luar area Lampung Selatan dan Bandar Lampung, komplotan ini bertindak layaknya dealer motor resmi.

Mereka mengangkutnya dengan menggunakan mobil pikap.

"Sekali kirim bisa sampai enam unit dan dikirimkan pakai mobil pick up seperti dealer sepeda motor," kata Devi.

Di lokasi tujuan, komplotan ini punya koordinator penjualan yang mencari konsumen.

"Bagi pembeli di wilayah sekitaran Bandar Lampung dan Natar, Lampung Selatan dapat melakukan pembayaran dengan sistem cash bertemu langsung dengan calon pembeli," kata Devi.

Peran setiap pelaku

Devi menjelaskan, peran ketiga pelaku dalam komplotan ini berbeda-beda.

Adapun AN berperan sebagai eksekutor yang mencari motor curian.

Kemudian AS berperan membuat STNK palsu, dan LN yang memasarkan untuk wilayah Lampung dan Sumatera Selatan.

"Kita masih buru dua orang lain yang berperan membuat STNK palsu," kata Devi.

Dari hasil pemeriksaan STNK palsu yang disita sebagai barang bukti, polisi menemukan STNK itu identik dengan STNK asli.

Kemiripan antara STNK palsu itu berupa pada hologram timbul dan plastik pembungkusnya.

"Seolah dikeluarkan oleh lembaga resmi, padahal ini adalah palsu," kata Devi.

Sedangkan dari keterangan pelaku, kata Devi, dengan adanya STNK palsu itu, harga sepeda motor curian menjadi lebih tinggi dibanding tanpa STNK.

"Karena ada STNK palsu ini, seolah itu adalah sepeda motor seken, harganya lebih tinggi dibanding unit yang tanpa surat sama sekali," kata Devi.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/17/151021078/komplotan-ini-jual-hasil-curian-layaknya-dealer-resmi-kirim-motor-pesanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke