Salin Artikel

Fakta Kabupaten Jepara, Bumi Kartini yang Dulu Terpisah dari Pulau Jawa

KOMPAS.com - Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang letaknya ada di bagian utara.

Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di Barat dan Utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di Timur, serta Kabupaten Demak di Selatan.

Tak banyak yang tahu bahwa Jepara menyimpan berbagai fakta yang membuat kabupaten ini istimewa.

1. Julukan Bumi Kartini

Kabupaten Jepara merupakan tanah kelahiran dari pahlawan nasional RA Kartini.

Bahkan RA Kartini merupakan anak dari Bupati Jepara yang bernama Raden Mas Sosroningrat dan ibu bernama M.A. Ngasirah.

Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV adalah sosok cerdas yang diketahui menjadi bupati di usia 25 tahun.

RA Kartini dikenang sebagai pahlawan emansipasi yang memperjuangkan hak perempuan untuk menerima pendidikan.

Tak heran kemudian Kabupaten Jepara menyandang nama Bumi Kartini sebagai tempat kelahirannya.

2. Wilayahnya Meliputi Kepulauan Karimunjawa

Wilayah Kabupaten Jepara tak hanya di Pulau Jawa namun juga meliputi Kepulauan Karimunjawa.

Lokasinya yang berada di Laut Jawa menyebabkan sebagian besar wilayah perairan Jepara dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa.

Akses ke Kepulauan Karimunjawa dilayani oleh kapal ferry melalui Pelabuhan Jepara dan kapal cepat dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Selain itu di Kepulauan Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang perintis yang dapat didarati pesawat terbang berjenis kecil dari Semarang.

3. Daerah Penghasil Bahan Baku Furniture kualitas Ekspor

Jepara dikenal sebagai daerah dengan nilai ekspor bahan baku mebel dan furniture cukup tinggi.

Angka ekspor dari Jepara tahun 2020 mencapai 177,03 juta dolar AS dengan volume ekspor mencapai 53,65 juta kg.

Nilai ekspor dari Jepara tetap tinggi ini menyasar berbagai negara mulai dari Uni Eropa, Amerika, Timur Tengah, Australia hingga negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga India.

4. Seni Ukir Berkelas Dunia

Selain produk furniture, Jepara juga dikenal dengan keindahan seni ukiran berkelas dunia.

Keberadaan seni ukir di Jepara ini memiliki sejarah panjang karena kemampuan mengukir ini diturunkan dari generasi ke generasi.

Legenda tentang pengukir Jepara disebut bermula saat zaman kekuasaan Raja Brawijaya di Kerajaan Majapahit yang memanggil Prabangkara untuk melukis istrinya tanpa berbusana sebagai wujud cinta.

Namun Raja Brawijaya meminta Prabangkara melukis sang permaisuri tanpa boleh melihatnya, dan berakhir dengan memuaskan.

Namun kotoran seekor cicak ternyata mengotori lukisan itu tepat dimana sang permaisuri memiliki tahi lalat yang kemudian membuat Raja Brawijaya murka karena mengira Prabangkara mengintip sang permaisuri.

Prabangkara dihukum dengan diikat di layang-layang dan diterbangkan yang kemudian jatuh di daerah Mulyoharjo.

Disanalah Prabangkara mulai mengajarkan ilmu ukir kepada warga Jepara yang berkembang pesat hingga saat ini.

5. Wilayah Jepara Pernah Terpisah dari Pulau Jawa

Menilik sejarah geologinya, wilayah Jepara yang berada di Pulau Muria ternyata pernah terpisah dari Pulau Jawa.

Berpusat di Gunung Muria, wilayah ini sempat terpisah oleh Selat Muria yang melintasi Demak hingga Rembang.

Seiring berjalannya waktu, pendangkalan yang terjadi di selat tersebut membuat kedua daratan secara perlahan menyatu.

Walau begitu, temuan fosil hewan laut di Situs Patiayam Kudus serta kenampakan Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan turut mendukung teori ini.

Sumber:
kompas.com 
sippa.ciptakarya.pu.go.id 
antaranews.com 
indonesia.go.id 
kemdikbud.go.id 

https://regional.kompas.com/read/2022/02/17/134226678/fakta-kabupaten-jepara-bumi-kartini-yang-dulu-terpisah-dari-pulau-jawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke