Salin Artikel

Merasa Tak Dimanusiakan, Pedagang Pasar Mebel Solo Tunggu Respons Gibran

SOLO, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, kembali gagal bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Kegagalan ini, dikarenakan para pedagang kembali diminta untuk melakukan audiensi dengan Dinas Perdagangan (Disdag), Senin (14/2/2022).

Perwakilan pedagang Pasar Mebel Gilingan Nuning Suharti, mengatakan audiensi berjalan selama dua sesi, yakni pukul 09.00 WIB dan 11.00 WIB.

"Undangan dari dinas itu ada dua. Kami sepakat datang bersamaan tapi tetap tidak boleh dengan alasan lokasi pertemuan tidak memungkinkan," kata Nuning, Selasa (15/2/2022).

Selama audiensi ini, Nuning mengatakan, para pedagang diminta menandatangi surat pernyataan bermaterai untuk menempati lokasi pasar darurat yang berlokasi di bekas pasar darurat Pasar Legi.

"Bagi kami, itu putusan sepihak, Pasar Darurat itu lokasinya seperti apa? Apa layak untuk jualan?," kata Nuning.

Merasa tidak dimanusiakan

Hingga pertemuan berakhir, para pedagang menilai model penataan seperti ini membuat pedagang tidak dimanusiakan oleh pemerintah.

Mereka tetap bersikukuh untuk bertemu secara langsung dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Pengennya ya ketemu wali kota. Kami pengen menyampaikan aspirasi kami dulu dan menunggu respon Mas Wali, baru kami akan menentukan sikap," kata dia.

"Paling tidak kalau mau dipindah, bangun dulu Pasar Baru di Bong Mojo yang dijanjikan itu," lanjut dia.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi membenarkan adanya pertemuan tersebut tanpa dihadiri oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Pemerintah Kota Surakarta sudah bulat tekadnya untuk membangun Sentra IKM Mebel Gilingan karena juga sudah disepakati oleh pemerintah pusat dengan alokasi anggarannya," kata Heru, kepada Kompas.com.

"Pedagang tinggal mengajukan apa saja yang perlu disampaikan pada wali kota, karena wali kota akan menerima audiensi setelah mereka menempati lokasi yang telah disiapkan," tambah dia.

Heru menuturkan, IKM ada dibangun dengan dana sebesar Rp 50,8 miliar anggaran dari Kementerian Perindustrian.


Selain itu, Disdag mengklaim para pedagang telah bersepakat dan menandatangani surat kesepakatan atas relokasi Pasar Mebel.

"Pertama, kesepakatan ini mereka persetujuan mendukung pembangunan, mendaftar dan menepati Pasar Darurat, Kedua, mendaftar dan menepati pasar baru yang dibangun di Bong Mojo," kata Heru.

Selain kesepakatan secara tertulis, Heru menambahkan, ada kesepakatan secara lisan yang disepakati.

"Semua ajuan yang disampaikan saat audiensi menunggu keputusan dari Pemkot (Pemerintah Kota) Solo," ujar dia.

"Misalnya, butuh bantuan transportasi pindahan ke pasar darurat, pembebasan retribusi saat berada di pasar darurat, dilibatkan pada pembangunan pasar baru dan lainnya. Silakan disampaikan," ujar dia.

Disinggung soal kasus adu mulut yang sempat terjadi pada pertemuan dengan pedagang, pihaknya mengeklaim semua berlangsung lancar dalam suasana kondusif.

Menurutnya pedagang telah setuju dengan konsep penataan yang ditawarkan oleh pemerintah.

"Ini tadi sudah menandatangi semua, termasuk beberapa yang masih keberatan. Soal kapan penataan kami masih menunggu dinas terkait, baru kami akan menyampaikan informasi itu pada pedagang," kata Heru.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/15/130540478/merasa-tak-dimanusiakan-pedagang-pasar-mebel-solo-tunggu-respons-gibran

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke