Salin Artikel

Cerita Kapolres Perempuan Pertama di Jambi, Masuk Polisi Jalur Juara Karate

Dengan gigih dia berjuang meyakinkan warga Kabupaten Tebo yang berada di daerah terisolir dan perbatasan agar mau divaksin.

Untuk saat ini, vaksinasi di Kabupaten Tebo sudah di atas angka 80 persen.

Untuk vaksinasi booster atau dosis ketiga dan vaksinasi anak, daerah ini sudah 1,25 persen, tertinggi kedua setelah Kota Jambi.

Perempuan ini adalah Kapolres perempuan pertama di Jambi, setelah 62 tahun terbentuk menjadi provinsi.

Kapolres itu bernama Fitria Mega, perempuan asal Jakarta yang bergabung menjadi polisi dengan jalur prestasi.

Prestasinya mampu mencatatkan nama sebagai juara karate pada even bergengsi skala internasional seperti Sea Games dan Ladies Open Tournament.

Bahkan perempuan segudang prestasi ini sempat ditawari seorang jendral TNI untuk masuk tentara. Lantaran baktinya dengan orangtua, Mega memilih masuk polisi.

"Karena prestasi, saya diberi kebebasan memilih masuk tentara atau polisi," kata Kapolres Tebo, AKBP Fitria Mega melalui sambungan telepon, Minggu (13/2/2022).

Dia sempat kaget saat mendapat mandat menjabat sebagai kapolres di Kabupaten Tebo. Terlebih dia menjadi satu-satunya perempuan pernah menjabat posisi itu di Jambi.

"Saya kaget juga, apalagi jadi polwan pertama yang jadi Kapolres di Jambi,” kata perempuan yang menyandang gelar magister psikologi ini.

Namanya muncul dalam Telegram Rahasia (TR) Kapolri Nomor ST/2570/XII/KEP/2021 tertanggal 17 Desember 2021.

Dia menggantikan AKBP Gunawan Tri Laksono yang dipindah menjadi Kasubbag Watpers Bagian SDM Korbrimob Polri.

Fitria mengatakan secara pribadi sangat senang bisa dipercaya oleh pimpinan Polri untuk memimpin salah satu wilayah di Jambi.

Namun Fitria mengaku kaget saat pertama kali mendapat kabar ia dipercaya menjadi Kapolres.

“Saya pertama kali tahu dari suami,” ujarnya, kebetulan, suaminya juga anggota polisi yang bertugas di Korlantas Polri.

Lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri 2002 itu mengaku dulunya memang sangat ingin menjadi Kapolres.

Namun, setelah menunggu lama, dan kesempatan jadi Kapolres itu tidak kunjung datang, dia mulai menghilangkan keinginan tersebut.

“Saya kan sekolah Sespimma-nya pada 2016. Saat itu, saya berharap dua atau tiga tahun setelahnya bisa jadi Kapolres. Tapi karena sudah lama juga, akhirnya berpikir mungkin Tuhan memberikan jalan saya nggak dikasih jadi Kapolres, tapi di bagian lain. Tapi kok jadi,” beber Fitria.

Atas kepercayaan menjadi kapolres di Tebo membuatnya bersemangat. Terlebih sebagai perempuan dia prihatin, banyak sekali kasus pemerkosaan anak bawah umur.

Fakta yang paling membuatnya sangat terpukul adalah rata-rata pelaku kekerasan seksual anak bawah umur adalah keluarga atau orang terdekat korban.

Dia akan turun ke kampung-kampung untuk melakukan sosialisasi hukum kekerasan terhadap anak dan pendidikan seksual pada anak maupun remaja, agar mereka tidak mudah dibujuk atau dirayu pelaku.

Menurutnya, dengan adanya pendidikan seksual terhadap anak maupun remaja, dapat memproteksi dari kejahatan seksual.

Para korban juga terus mendapat bimbingan untuk membebaskan mereka dari trauma yang mendalam.

Tidak hanya persoalan kasus pemerkosaan yang menjadi perhatian Mega, selama kurang dari dua bulan menjabat Kapolres, dia langsung bekerja keras untuk meningkatkan angka vaksinasi.

"Sulit juga awalnya, karena tidak bisa naik motor. Akhirnya digonceng berkeliling ke hutan-hutan dan daerah perbatasan Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengajak warga vaksin," kata Mega.

Ibu dua orang putri ini mengaku cukup lega, karena angka vaksinasi sudah di atas 80 persen. Selanjutnya dosis ketiga atau booster, pekan lalu sudah 1,25 persen.

Sementara vaksin anak juga sudah berjalan, angka pastinya masih diupdate, yang jelas Kabupaten Tebo berada di peringkat dua, setelah Kota Jambi angka vaksinasi anaknya.

Dia menuturkan sebagai orang baru di Jambi ia akan banyak belajar dari para senior dan Kapolres yang sudah lebih dulu menjabat di Tebo.

Sejumlah jabatan pernah dipegang oleh Fitria Mega. Ia diketahui pernah menjabat sebagai Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, Kapolsek Sukmajaya, dan Kapolsek Cempaka Putih. 

“Saya pernah jabat Kapolsek di Serang, dan di Jakarta dua kali,” ujarnya.


Atlet karate berprestasi

Sebelum menjadi polwan, Fitria Mega merupakan atlet karate yang berprestasi. Fitria pernah menjuarai karate pada SEA Games 1999 di Brunei Darussalam.

Prestasi lainnya yang pernah diraih oleh Fitria Mega adalah peringkat ketiga kejuaraan dunia Ladies Open Tournament di Jepang tahun 1999, peringkat kedua kejuaraan Assosiation Karatedo Asia Facific di Singapura tahun 2000, serta juara PON 2000 di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Salah satu kemudahan saya masuk Polwan karena ada prestasi itu sih," kata Fitria.

Dikarenakan berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, akhirnya Fitria direkomendasikan untuk mengikuti seleksi Polwan.

Fitria mengatakan yang merekomendasikan dirinya adalah Ketua Umum Forki saat itu Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Sekjen Forki Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji, serta Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar yang saat itu menjabat ketua umum KONI pusat.

“Saat itu Pak Hendardji menawarkan saya masuk tentara, karena beliau kan dari TNI. Beliau bilang, ‘Masuk tentara saja, ndak usah tes, bapak yang jamin," katanya.

Tapi Mega memilih masuk polisi atas dorongan dan arahan dari sang ayah.

"Kebetulan ayah saya yang menyarankan masuk polisi. Jadi nurut orangtua,” tutupnya.


Ramah dengan warga

Humas Polres Tebo, Brigadir Dian SM menuturkan Kapolres Mega sangat aktif di lapangan. 

Dia memberi pesan, status perempuan bukanlah halangan untuk menjangkau banyak orang dan memberi manfaat kepada setiap orang.

"Ibu aktif terutama kalau vaksin anak-anak, turun langsung untuk menenangkan anak-anak," kata Dian.

Saat vaksinasi beliau turun langsung membantu tenaga kesehatan menenangkan anak-anak yang takut jarum suntik.

Dian meyakini latar belakang pendidikan sebagai master psikolog profesi, membuatnya selalu ramah dengan orang lain, seolah dia memahami setiap persoalan yang dihadapi warga.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/13/131208978/cerita-kapolres-perempuan-pertama-di-jambi-masuk-polisi-jalur-juara-karate

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke