Salin Artikel

Antraks Merebak, Klaten Perketat Distribusi dan Penyaluran Hewan Ternak dari Gunungkidul

Hal tersebut menyusul merebaknya kasus antraks di wilayah tersebut yang membuat belasan ternak mati.

"Kita sudah komunikasi dengan petugas kita untuk selalu mengantisipasi dan proaktif sama pedagang-pedagang sehingga nanti untuk cek apakah ini dari sapi yang sehat harus ada keterengan sehat," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten, Triyanto di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022).

Pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terkait distribusi hewan ternak.

Bahkan, kata Triyanto, Pemkab Gunungkidul sudah mengantisipasi dengan tidak mengeluarkan surat keterangan sehat untuk dikeluarkan ke wilayah Klaten.

"Kita sebelum ada antraks sudah cek-cek ke pasar tradisional. Jadi dalam distribusi ini baik pasar hewan, pasar tradisional kita antisipasi," ungkap Triyanto.

Distribusi lalu lintas hewan ternak di wilayah perbatasan juga akan diantisipasi.

Menurut Triyanto pendirian pos akan dilakukan di desa perbatasan, misalnya di Cawas untuk mengantisipasi distribusi hewan ternak dari wilayah yang ditemukan kasus antraks.

"Kita sudah saling komunikasi terutama sama desa yang perbatasan, sama camat, sama PPL yang ada di Klaten untuk memberikan rasa aman kepada peternak yang ada," terang dia.

Triyanto menyampaikan temuan kasus antraks di wilayah Gunungkidul belum berdampak terhadap permintaan sapi di Klaten.

"Mudah-mudahan tidak ada. Dulu 2001 dari Wonogiri terus kita antisipasi, Alhamdulillah aman," kata Triyanto.

Seperti diketahui, antraks adalah penyakit menular serius yang disebabkan oleh mikroba Bacillus anthracis. Mikroba ini terdapat di tanah.

Bacillus anthracis merupakan bakteri berbentuk batang, ujung-ujungnya persegi dengan sudut-sudut yang nampak jelas, tersusun dua-dua atau berderet, sehingga tampak seperti ruas-ruas bambu atau susunan batu bata, membentuk spora, bersifat gram positif, dengan ukuran 1-2 µ m x 5-10 µ m, dan non-motil.

Bacillus anthracis merupakan bakteri yang pertama kali dapat dilihat dan dibuktikan sebagai penyebab penyakit antraks.

"Langkah awal itu kalau ada hewan ternak yang mati jangan makan dagingnya. Dicek dulu. Memang penularannya lewat sentuhan langsung tapi antar manusia tidak menular. Tapi antar hewannya. Mungkin makan dagingnya bisa terkena antraks. Maka kita antisipasi," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/08/162952778/antraks-merebak-klaten-perketat-distribusi-dan-penyaluran-hewan-ternak-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke