SEMARANG, KOMPAS.com - Kontraktor pembangun gedung SMA Negeri Tawangmangu berjanji akan menyelesaikan perbaikan bangunan sampai dengan akhir Februari mendatang.
Sebelumnya, pengerjaan bangunan SMA negeri pertama di lereng Gunung Lawu ini sempat bikin jengkel Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebab, pekerjaan proyek itu dinilai tidak layak lantaran menggunakan bahan bangunan yang tidak memenuhi syarat mutu.
Saat sidak Minggu (30/1/2022), Ganjar mengecek langsung kondisi dinding bagian depan sekolah yang ternyata langsung jebol ketika ditendang.
Buntut kejadian tersebut, Ganjar meminta kontraktor melakukan evaluasi pengerjaan secara menyeluruh.
Pada Kamis (3/2/2022), Ganjar bertemu kontraktor proyek secara internal untuk membahas kesiapan perbaikan bangunan.
Ganjar mengapresiasi respons positif dari kontraktor, usai dirinya menemukan kekurangan pada hasil pengerjaan bangunan.
“Menurut saya bagus, kontraktornya positif merespons apa yang menjadi temuan sementara saya. ‘Ya pak nanti yang kurang kita perbaiki’ dan mereka masih punya waktu sampai bulan Juni, tapi mereka berkomitmen Februari ini yang kemarin belum beres akan dibereskan,” kata Ganjar dalam keterangannya.
Ganjar bercerita, bangunan sekolah tersebut punya sejarah panjang dan dinantikan penuh sukacita oleh warga Tawangmangu.
Menurutnya, pembangunan itu dilakukan dengan semangat pecah telur berdirinya sekolah negeri di tanah kelahirannya.
Untuk itu, sekolah yang digadang-gadang jadi sekolah percontohan di Jawa Tengah dengan desain futuristik ini diharapkan memiliki kelas unggul.
“Sekolah itu adalah sejarah puluhan tahun, saya lahir di situ, dan komplain mereka adalah tidak bisa sekolah di negeri karena zonasi. Maka, kami bikin itu dengan semangat pecah telur, ada sekolah negeri didesain bagus, yang diharapkan anak-anak sekolahnya makin dekat dan saya pengen sejak awal didesain agar kelasnya unggul,” ujar dia.
Ganjar juga berharap kontraktor memiliki integritas dengan spirit tidak meninggalkan kesan buruk dari hasil kerjanya.
“Termasuk saya ingatkan, waktu pertama kali peletakan batu saya ingatkan jangan dikorupsi, kasih kualitas yang terbaik dan saya ingatkan jangan sampai juga teman-teman meninggalkan legacy buruk,” ujar dia.
Sebagai informasi, bangunan SMA Negeri Tawangmangu dibangun di atas lahan sekitar 8.420 meter persegi.
Pekerjaan pembangunan tahap satu gedung dimulai pada Juli 2021 dan selesai pada 5 Desember 2021.
Nilai kontrak pembangunan ini mencapai Rp 5 miliar dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 Provinsi Jawa Tengah.
https://regional.kompas.com/read/2022/02/04/174211778/bertemu-ganjar-kontraktor-gedung-sma-negeri-tawangmangu-janjikan-ini