Salin Artikel

Libur Imlek Diduga Jadi Penyebab Kasus Covid-19 di Kalbar Meningkat

Sekretaris Daerah Kalbar Harisson mengatakan, saat ini kasus aktif mencapai 150 orang dengan positivity rate 4,86 persen.

"Batas yang ditoleransi oleh WHO adalah di bawah 5 persen," kata Harisson kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

Harisson menjelaskan, kenaikan kasus ini ada hubungannya dengan banyaknya warga yang mudik saat hari raya dan libur Imlek.

"Di mana masyarakat asal Kalbar yang berada di luar banyak yang mudik," ucap Harisson.

Menurut Harisson, warga Kalbar yang berdomisili di Jakarta, kemungkinan besar telah terinfeksi Covid-19, bahkan terinfeksi varian Omicron saat kembali ke daerah asalnya.

"Jadi, mungkin itu yang menyebabkan adanya kenaikan kasus di Kalbar," ujar Harisson.

Diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta pasien positif Covid-19 varian Omicron tanpa gejala dan bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi merespons peningkatan kasus harian Covid-19.

"Pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (Isoman) di rumah," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Jumat (4/2/2022).

Nadia mengatakan, varian omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat, jika dibandingkan dengan varian Alpha, Beta dan Delta.

Namun, gejalanya lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi.

"Pasien yang masuk rumah sakit, 85 persen sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8 persen," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/04/170943078/libur-imlek-diduga-jadi-penyebab-kasus-covid-19-di-kalbar-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke