Salin Artikel

Harimau Sumatera Dilaporkan Serang Ternak Warga, BKSDA Pasang Perangkap

BENGKULU, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memasang satu buah perangkap harimau sumatera di wilayah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT), Desa Lubuk Talang, Trans Lapindo, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Kamis (27/1/2022).

Pemasangan perangkap itu dilakukan untuk mengevakuasi harimau yang sempat menyerang ternak milik warga setempat.

"Kerangkeng perangkap telah dipasang guna mengevakuasi harimau sumatera di lokasi itu ," kata Kasi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari dihubungi via telpon, Jumat (27/1/2022).

Said mengatakan, apabila nantinya harimau tersebut masuk perangkap, maka akan dibawa ke Bengkulu guna dilakukan observasi untuk mengetahui penyebab harimau tersebut kerap masuk ke permukiman warga.

"Sebelumnya laporan masyarakat ada beberapa hewan ternak sempat luka dan dimangsa harimau sumatera," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Lingkar Inisiatif Bengkulu, Iswadi melaporkan seekor harimau telah menyerang seekor sapi milik warga di desa tersebut pada Rabu (26/1/2022) sekitar pukul 01.00 WIB.

Iswadi mengatakan, pihaknya bersama konsorsium Bentang Sebelat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) telah mendapatkan informasi tersebut.

Menurut catatan Konsorsium Bentang Seblat, kemunculan harimau sumatera di wilayah itu terdeteksi sejak September 2021.

Setidaknya ada enam ekor sapi yang telah diserang harimau sumatera.

BKSDA menilai ada banyak penyebab harimau masuk ke permukiman warga tersebut.

Penyebab itu di antaranya seperti rusaknya hutan akibat perambahan, kematian babi massal beberapa bulan belakangan, harimau melatih anaknya berburu, harimau tak lagi mampu berburu, dan faktor usia serta kondisi sakit.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/28/171036778/harimau-sumatera-dilaporkan-serang-ternak-warga-bksda-pasang-perangkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke