Kemunculan harimau itu terjadi pada Rabu (26/1/2022), sekitar pukul 01.00 WIB.
"Kami dapat info seekor sapi diserang harimau. Sapi mengalami luka cakar dan gigit di sekujur tubuh," kata Iswadi saat dikonfirmasi via telepon, Rabu.
Iswadi mengatakan, pihaknya bersama konsorsium Bentang Sebelat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) telah mendapatkan informasi tersebut.
Menurut catatan Konsorsium Bentang Seblat, kemunculan harimau sumatera di wilayah itu terdeteksi sejak September 2021.
Setidaknya ada enam ekor sapi yang telah diserang harimau sumatera.
"Intensitas konflik harimau di daerah itu sudah sangat tinggi. Untuk keselamatan harimau maupun ternak dan juga warga, seharusnya harimau dievakuasi," ujar Iswadi.
Menurut Iswadi, tim sebenarnya sudah pernah dua kali mendatangi lokasi dan melakukan pengusiran harimau.
Namun, harimau tersebut kembali ke wilayah perkampungan.
Iswadi berharap, masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri yang nantinya dapat merugikan.
Sebab bagaimana pun juga, harimau merupakan satwa dilindungi yang keberadaannya terancam punah.
Berdasarkan laporan dan investigasi, diduga ada satu harimau dewasa yang menyerang ternak warga.
https://regional.kompas.com/read/2022/01/26/141651178/harimau-muncul-dan-menyerang-sapi-milik-warga-di-mukomuko
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan