Salin Artikel

9 Partai Tertua di Indonesia, dari Indische Partij hingga Golkar

KOMPAS.com - Keberadaan partai politik di Indoensia telah muncul sebelum kemerdekaan

Menurut UU RI Nomor 2 tahun 2011 pasal 1 ayat 1, partai adalah organisasi yang bersifat nasional dan terbentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memeperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta memelihara keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Di Indonesia, partai politik terus berkembang bahkan mati dan tumbuh seiringi perjalanan politik dalam negeri.

Berikut partai politik tertua di Indonesia:

1. Indische Partij

Indische Partij merupakan partai politik pertama di Hindia Belanda yang berdiri pada 25 Desemebr 1912.

Pendiri partai tersebut adalah tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), RM Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Tjipto Mangunkusumo.

Dibentuknya Indische Partij ini bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indoensia dan Bumiputera.

Organisasi ini memberi kritik kepada pemerintah kolonial Belanda melalui tulisan-tulisan yang dibuat oleh para tokoh tiga serangkai.

Suwardi menulis als een Nederlander was (seandainya aku seorang Belanda), Cipto menulis Kracht of Vrees? yang berisi sarkasme.

Douwes mengnkritik dalam tulisan bertajuk Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soejaningrat (pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat).

Akibatnya, ketiga tokoh ditangkap dan diasingkan ke Belanda. Semenjak kepergian mereka, kegiatan Indische Partij mengalami penurunan. Akhirnya, nama Indische Partij berubah menjadi Partai Insulinde.

2. Indische Sociaal Democratische Vereeniging atau ISDV

ISDV merupakan sebuah organisasi yang sempat ada di Indonesia. ISDV merupakan organisasi berpaham sosialisme yang didirikan pada 9 Mei 1914.

Pada 1920, organisasi ini berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI)

3. Partai Nasional Indonesia (PNI)

PNI merupakan salah satu partai politik tertua di Indonesia. Partai ini didirikan pada 4 Juli 1927 dengan nama partai Perserikatan Nasional Indonesia.

Partai didirikan di Bandung dengan tokoh-tokoh nasional, seperti Dr. Tjipto Mangunkusumo, Sartono, Iskaq Tjokrohadisuryo, dan Sunaryo.

Perserikatan Nasional Indonesia berubah menjadi Partai Nasional Indonesia pada 1928.

Pada 1929, PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan pada 24 Desember 1929.

Sementara, penangkapan tokoh-tokoh PNI di Yogyakarta seperti Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja baru dilakukan 29 Desember 1929.

4. Partai Indonesia Raya

Partai Indonesia Raya atau Perindra merupakan sebutan yang digunakan untuk menggabungkan beberapa organisasi pergerakan Indonesia.

Pada akhir 1935 di Solo, Jawa Tengah, Dr Soetomo berusaha untuk menggabungkan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), Serikat Selebes, Serikat Sumatera, Serikat Ambon, Budi Utomo, dan organisasi lainnya menjadi Partai Indonesia Raya.

Kondisi tersebut menjadi akhir fase kedaerahan dalam pergerakan kebangsaan.

Partai Indoensia Raya (Parindra) merupakan partai politik yang dibentuk berdasarkan nasionalisme Indonesia dan bertujuan mewujudkan Indonesia Mulia dan Sempurna (Bukan Indonesia Merdeka).

5. Sarekat Islam

Awalnya, Sarekat Islam adalah organisasi dagang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh KH Samanhudi pada 16 Oktober 1905.

Pada 1912, HOS Tjokroaminoto mengubah nama organisasi Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam.

Perubahan nama tersebut bertujuan agar keanggotaan organisasi tidak hanya terbatas golongan pedagang, namun juga terbuka bagi seluruh umat Islam di Indonesia.

6. Partai Katolik

Partai Katolik lahir kembali pada 12 Desember 1945 dengan nama PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia).

Partai ini merupakan kelanjutan dari Katolik Jawi yang dulu bergabung dengan Partai Katolik.

Sebenarnya, partai ini sudah ada sejak 1917, namun partai baru secara resmi berdiri pada 1923 di Yogyakarta.

Partai didirikan oleh umat Katolik Jawa yang dipimpin FS Harijadi.

7. Partai Golongan Karya

Partai Golongan Karya, sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber).

Partai Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman. Partai berdiri pada akhir masa pemerintah Presiden Soekarno.

Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya perwira Angkatan Darat (seperti

Letkol Suhardiman dari SOKSI) menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar)

8. Partai PDI Perjuangan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah partai politik di Indonesia.

Sejarah PDIP dapat dirunut mulai dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Ir Soekarno pada 4 Juli 1927.

PNI bergabung dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba). Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik.

Partai gabungan tersebut kemudian dinamakan Partai Demokrasi Indoensia (PDI) pada 10 Januari 1973.

Sejak awal terbentuk, konflik internal PDI terus terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi pemerintah.

Pada pemerintahan Soeharto tidak mendukung bahkan menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum PDI.

Pelarangan dukungan tersebut dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Setelah Soeharto lengser, Megawati Soekarnoputri ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP PDI periode 1998-2003 pada kongres ke V di Denpasar, Bali.

Megawati Soekarnoputri lalu mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999 supaya dapat mengikuti pemilu.

9 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

PPP merupakan salah satu partai politik di Indonensia. PPP didirikan pada tanggal 5 Januari 1973 yang merupakan hasil Fusi atau gabungan dari empat partai berbasis Islam, yaitu Nahdhatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.

Partai dipelopori KH Idham Chalid (Ketua Umum PB NU), H Mohammad Syafaat Mintaredja (Ketua Umum Parmusi), Haji Anwar Tjokroaminoto (ketua Umum PSII), Haji Rusli Halil (Katua Umum Perti), dan Haji Masykur (Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR).

Dengan, hasil gabungan dari partai-partai besar berbasis islam, maka PPP telah memproklamirkan diri sebagai "Rumah Besar Umat Islam"

Awal berdiri PPP menerapkan asas Islam dengan lambang kabah. Namun sejak 1984, PPP menggunakan asas Negara Pancasila sesuai peraturan perundang-undangan dan sistem politik saat itu.

Sumber: http://mh.uma.ac.id/, tribunnewswiki.com, https://p2k.itbu.ac.id/, https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/elect,
dan kompas.com, https://www.partaigolkar.com/, tribunnewswiki.com, dan https://ppp.or.id/2.(Editor: Nibras Nada Nailufar dan Serafica
Gischa).

https://regional.kompas.com/read/2022/01/25/230825678/9-partai-tertua-di-indonesia-dari-indische-partij-hingga-golkar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke